Kamis 03 Aug 2023 00:50 WIB

Erdogan Bujuk Putin Agar Rusia Ikut Lagi Kesepakatan Koridor Gandum

Erdogan menganggap kesepakatan koridor gandum sebagai jembatan perdamaian.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
A handout photo made available by TASS Host Photo Agency shows Russian President Vladimir Putin addressing a plenary session during the Second Summit
Foto:

Pada kesempatan itu, Putin turut menjelaskan tentang penerapan BSGI. Dia mengungkapkan, sejak perjanjian itu disepakati Rusia dan Ukraina pada Juli 2022, sebanyak 32,8 juta ton kargo diekspor dari Ukraina. Namun Putin menyoroti fakta bahwa lebih dari 70 persen dari komoditas biji-bijian Ukraina, termasuk gandum,  dikirim ke negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas.

Putin menambahkan, pangsa negara-negara seperti Ethiopia, Sudan, dan Somalia hanya menyumbang kurang dari tiga persen dari total komoditas biji-bijian yang sudah dikirim dari Ukraina. Artinya kurang dari 1 juta ton biji-bijian yang sampai ke negara-negara Afrika terkait. Putin merasa bahwa hal itu telah mengingkari tujuan dari disepakatinya BSGI, yakni memastikan ketahanan pangan global dan membantu negara-negara termiskin, termasuk di Afrika.

Rusia telah menolak memperpanjang masa aktif BSGI yang berakhir pada 18 Juli 2023 lalu. Alasan utama Rusia menolak memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa ketentuan terkait kepentingan Rusia dalam kesepakatan itu tidak dilaksanakan. Tuntutan terkait penyambungan kembali Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke sistem pembayaran SWIFT, misalnya, belum direalisasikan. Sanksi Barat yang menyebabkan komoditas pertanian dan pupuk Rusia tak bisa memasuki pasar global juga tak kunjung dicabut.

Alasan lain mengapa Rusia enggan memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa kesepakatan tersebut sudah melenceng dari tujuan awal, yakni untuk memperlancar pengiriman komoditas pangan ke negara-negara membutuhkan. Namun Moskow menilai Ukraina secara terang-terangan “mengkomersialkan” BSGI dan mengirim produk pertaniannya ke negara-negara maju, terutama Eropa.

Masa aktif BSGI telah diperpanjang tiga kali, yakni pada November 2022, serta Maret dan Mei 2023. Pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam diblokade setelah Rusia melancarkan agresi ke negara tersebut pada Februari 2022 lalu. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina dengan bantuan mediasi Turki serta PBB menyepakati BSGI. Kesepakatan tersebut diteken di tengah kekhawatiran terjadinya krisis pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.

Lewat BSGI, Moskow memberikan akses bagi Ukraina untuk mengekspor komoditas pertaniannya lewat tiga pelabuhannya di Laut Hitam. Sebagai gantinya, Moskow meminta operasi ekspor pertaniannya, termasuk pupuk, dibebaskan dari sanksi Barat. Rusia telah beberapa kali menyampaikan bahwa bagian dalam BSGI terkait pembebasan ekspor komoditas pertaniannya dari sanksi belum terealisasi. Hal itu menjadi salah satu faktor Moskow ingin keluar dari BSGI. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement