REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran menyatakan semua dana miliknya yang dibekukan di Korea Selatan (Korsel) tak lagi diblokir. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli barang-barang yang tak masuk dalam daftar sanksi. AS mensyaratkan untuk barang kemanusiaan seperti obat dan pangan.
Kepala Bank Sentral Iran Mohammad Reza Farzin mengonfirmasi pernyataan AS ada pembatasan atas penggunaan dana 6 miliar hingga 7 miliar milik Iran tersebut. Sumber lain menyebutkan, dana yang dicairkan tersebut berjumlah 10 miliar dolar AS.
Melalui akun X miliknya, Farzin menyatakan dana ditransfer dari bank di Korsel ke enam bank Iran di Qatar. ‘’Selamat kepada tim diplomasi yang berhasil melepas pembekuan dana di luar negeri,’’ katanya, Sabtu (12/8/2023) waktu setempat.
Iran tak mau dana yang dicairkan dalam bentuk mata uang Korsel, won karena menganggapnya kurang luwes dibandingkan euro dan dolar AS. Sejumlah pejabat AS menyatakan, pengubahan jenis mata uang ini nantinya berdampak pada nilai tukar dan ekonomi dana tersebut.
Tambahan lagi, aliran uang ini mesti menghindari sistem keuangan AS yang bisa menjadi subjek sanksi AS terhadap Iran terkait program nuklirnya. Maka, diaturlah serangkaian transfer yang rumit dan memakan waktu melalui bank di negara ketiga.
Korea memproses transfer secara perlahan, mengkonversi mata uang dalam jumlah kecil ke bank di Qatar. AS mengizinkan Korsel untuk mengonversi dana Iran dari mata uang won ke uero. Dana tersebut kemudian ditransfer ke Qatar.
Jumlahnya berkisar dari 6 miliar hingga 7 miliar dolar AS bergantung pada nilai tukar kurs saat itu.
Uang ini merupakan utang Korsel ke Iran yang belum dibayarakan atas pembelian minyak Iran sebelum pemerintahan Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi atas transaksi tersebut pada 2019. Meski haknya, Iran tak bebas membelanjakan dana tersebut.
Berdasarkan kesepakatan tentatif antara Iran dan AS, maka Iran membebaskan lima warga AS yang ditahan di Penjara Evin, Teheran. Sejumlah warga Iran yang ditahan AS juga akan dibebaskan dan dana Iran yang dibekukan di Korsel dicairkan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby menyatakan, Iran hanya bisa mengakses dana tersebut untuk keperluan membeli makanan, obat-obatan, dan peralatan medis. Tak boleh digunakan untuk hal yang terkait dengan militer.
Menurut dia, AS akan mengawasi ketat Iran atas penggunaan dana tersebut. Seorang sumber mengungkapkan, lima warga AS diziinkan meninggalkan Iran ketika dana yang sebelumnya dibekukan dicairkan.