Senin 11 Dec 2017 08:47 WIB

13 Persen Transaksi Rumah Baru di Australia Dikuasai Asing

Pengembang properti Cina telah aktif di Australia untuk memenuhi permintaan dari negara tersebut.
Foto: ABC
Pengembang properti Cina telah aktif di Australia untuk memenuhi permintaan dari negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Salah satu bank terkemuka di Australia, ANZ menemukan permintaan luar negeri telah menjadi kontributor penting bagi booming konstruksi di Australia baru-baru ini dan memainkan peran yang semakin meningkat di pasar real estat.

Studi yang dilakukan bank tersebut, yang memanfaatkan penelitian Bank Sentral Australia, memperkirakan bahwa investor asing membeli antara 35 ribu dan 60 ribu tempat tinggal di Australia sepanjang 2015-2016.

Itu berarti pembeli asing menyumbang antara 7-13 persen dari semua total transaksi properti di Australia, dan proporsi tersebut jelas jauh lebih tinggi di lokasi tertentu yang populer di kalangan investor luar negeri dan lebih rendah di bagian lain di Australia.

Dengan menggunakan data FIRB dan serangkaian asumsi-asumsi, ANZ memperkirakan investor asing  telah membeli antara 30.000-50.000 tempat tinggal baru di tahun 2015, yang mewakili antara 15 dan 25 persen tempat tinggal yang baru dibangun.

"Permintaan luar negeri jelas merupakan salah satu pendorong kekuatan dalam profil investasi hunian Australia," imbuh ekonom senior ANZ, Daniel Gradwell.

"Jika permintaan ini surut secara tiba-tiba, saluran konstruksi Australia kemungkinan akan lebih lemah dari yang diperkirakan saat ini."

Bank ANZ juga menyimpulkan bahwa, jika orang asing membeli sekitar 25 persen dari apartemen baru, ini menunjukkan bahwa sekitar 80 persen pembelian asing adalah apartemen dan 20 persen sisanya adalah rumah tapak, dengan harga rata-rata 620.000 dolar AS (Rp6,3 miliar) secara nasional untuk tahun 2015-16.

Kesimpulan ANZ ini diambil  mengacu pada hasil analisis data Bank Sentral Australia dan Dewan Kajian Investasi Asing (FIRB). Bank ANZ mengasumsikan bahwa 30-50 persen persetujuan FIRB menghasilkan pembelian properti.

Empat persen perumahan di Australia dikuasai asing

Sementara pembeli asing merupakan bagian penting dari pembelian rumah baru, namun mereka mewakili bagian kecil dari total aktivitas pasar properti di Australia yakni senilai 7-13 persen dari omzet. Meskipun hal ini menunjukkan bahwa orang asing belum menjadi pendorong utama pertumbuhan harga properti dalam beberapa tahun terakhir, mereka tetap menyumbangkan dampak.

Investor properti China
Investor properti Cina terus tertarik dengan real estat Australia karena harganya jauh lebih murah daripada tanah air mereka.

"Pembelian sebesar 7-13 persen dari total penjualan setiap tahun tidak sepenting saham dari pembangunan perumahan baru," kata Gradwell.

"Jadi dampaknya terhadap harga keseluruhan kemungkinan akan lebih rendah daripada dampak pada industri konstruksi."

ANZ juga memperkirakan orang asing memiliki antara 2,5 persen dan 4 persen saham perumahan Australia yang signifikan, terutama mengingat tingkat aktivitas pembeli asing saat ini jauh lebih kuat daripada di masa lalu.

Namun demikian, Daniel Gradwell menilai tampaknya perlu terjadinya eksodus kepemilikan asing yang cukup signifikan untuk dapat menyebabkan terjadinya penurunan harga rumah yang substansial. "Sekitar lima persen saham perumahan Australia dibeli dan dijual setiap tahunnya," tulisnya.

"Ini berarti hanya kejutan yang besar, yang sampai menyebabkan pemilik saham asing dalam jumlah yang tinggi bersedia menjual properti mereka di Australia, yang dapat menjadi faktor yang cukup signifikan untuk mendorong terjadinya harga jual property yang lebih rendah."

Bank ANZ juga memperingatkan bahwa analisis ini didasarkan pada angka hasil kajian Dewan Penanaman Modal Asing sejak 1995-1996.

blok apartemen
Jumlah blok apartemen di ibukota negara bagian Australia terus melonjak dan diperkirakan menuju ke over supply, dan itu berarti harganya akan .

Rentang perkiraan yang luas ini mencerminkan ketidakpastian mengenai sejauh mana persetujuan terhadap pembeli asing beralih ke pembelian yang sebenarnya. Data FIRB menunjukkan bahwa pada 2015-16, terjadi  40.100 pembelian properti oleh pembeli asing yang disetujui dengan total nilai mencapai $ 72,4 miliar.

Pembelian asing ini telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir, dipimpin oleh para pembeli China, dengan nilai persetujuan yang diberikan pada 2015-2016 angkanya tiga setengah kali lebih besar dari lima tahun yang lalu.

Pada perkiraan absolut ANZ tentang jumlah itu diketahui aktivitas asing di sektor perumahan baru sepanjang tahun 2015-2016 paling banyak terjadi di Victoria, di mana pembeli luar negeri menyumbang 25-35 persen bangunan baru yang terjual.

Tapi saham kepemilikan asing di sektor properti bisa lebih tinggi di Queensland, di mana ANZ memperkirakan jumlahnya antara 25 dan 35 persen. Di New South Wales angkanya diketahui sebesar 15-20 persen.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/perumahan-australia-banyak-dimiliki-asing/9241920
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement