Rabu 07 Oct 2015 14:54 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Hamas: Waktunya Bangkit Intifada Ketiga Terhadap Israel

Rep: c25/ Red: Ani Nursalikah
Intifadah
Intifadah

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Anggota senior kelompok Hamas yang berkuasa di jalur Gaza menyerukan intifada atau aksi perlawanan massal ketiga terhadap Israel.

Dilansir dari Breitbart, Selasa (7/10), Mahmoud Al-Zahar, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Otoritas Nasional Palestina dan kini membantu memimpin Hamas mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk Palestina bangkit melawan Israel.

Al-Zahar menegaskan intifada adalah satu-satunya cara untuk melindungi Masjid Al Aqsa di Yerusalem dari penjajahan dan penodaan Israel.

Namun, pemerintah Israel tidak mau bertanggung jawab dengan alasan tidak ada bukti, yang menunjukkan Israel telah melanggar status quo sekitar situs suci tersebut.

Palestina menolak secara terbuka seruan intifada, meski kepemimpinan mereka terus membenarkan untuk membalas tindakan Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, juga telah memerintahkan pasukan keamanan meningkatkan tindakan pencegahan di Tepi Barat untuk memadamkan lonjakan kekerasan terhadap Palestina.

Kantor kepresidenan Mahmoud Abbas menekankan langkah-langkah keamanan tambahan yang diambil adalah untuk menjamin keamanan bagi tanah air dan masyarakat.

Meskipun pemimpin Palestina terus mengutuk pembunuhan orang tak berdosa, Abbas menegaskan ia tidak ingin melawan kekuatan Angkatan Pertahanan Israel (IDF).

"Kami mengatakan kepada mereka (Israel) yang tidak kita inginkan, baik militer atau eskalasi keamanan, semua lembaga, faksi dan remaja bahwa kami tidak ingin eskalasi," tutur Abbas, pada pertemuan negara-negara pembebasan Palestina, Selasa (6/10).

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Israel mengumumkan pada Selasa para pekerja telah menyelesaikan pembangunan pagar keamanan, yang memberikan perlindungan bagi masyarakat Israel di dekat perbatasan Gaza-Israel.

Pagar dibangun untuk mengantisipasi konflik masa depan dengan Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement