Sabtu 10 Feb 2018 06:34 WIB

Israel Minta Larangan Pemakaian Ruang Udara Saudi Dicabut

Larangan bagi pesawat menuju dan dari Israel itu berlaku sejak 70 tahun lalu.

Pesawat Air India
Foto: AP
Pesawat Air India

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Seorang anggota kabinet Israel menyampaikan harapan kepada Arab Saudi agar mengizinkan pesawat komersil yang terbang ke dan dari Tel Aviv, melintasi wilayah udara Saudi. Maskapai Air India sedang mengajukan izin rute baru penerbangan menuju Tel Aviv, Israel.

Permintaan ini dianggap sebagai prospek baru yang selama ini tidak mendapat mendapatkan perhatian dari Riyadh. Rute baru penerbangan Air India itu sedang dalam proses.

Arab Saudi tidak mengakui keberadaan negara Israel. Pencabutan larangan pemakaian ruang udara bagi pesawat menuju Israel yang telah berlaku sejak 70 tahun ini diharapkan bisa mencairkan hubungan Israel dan negara kerajaan itu. Kedua negara merupakan sekutu Amerika Serikat yang memiliki keprihatinan sama atas pengaruh Iran di kawasan.

Tetapi setelah Air India pada Rabu mengumumkan penerbangan tiga kali sepekan yang direncanakan ke Tel Aviv melintasi ruang udara Arab Saudi, Otoritas Umum Penerbangan Sipil di Riyadh menolak permintaan izin itu. "Saya harap soal ini akan terselesaikan," ujar Menteri Energi Israel Yuval Steinitz, anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengomentari penolakan itu.

Otoritas Bandar Udara Israel mengatakan pada Rabu bahwa layanan baru Air India akan dimulai awal Maret. Air India telah menyatakan layanan tersebut menunggu izin dari regulator penerbangan India.

Maskapai penerbangan Israel El Al, melayani penerbangan empat kali sepekan ke Mumbai dengan waktu tempuh tujuh jam. Karena menghindari ruang udara Saudi, pesawat mesti terbang melebar melalui Ethiopia dan kemudian menuju bagian timur India. Media Israel melaporkan waktu tempuh akan berkurang lebih dari dua jam jika pesawat terbang melalui wilayah udara Saudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement