Jumat 04 Jan 2019 19:28 WIB

Anggaran Pembangunan Tembok Donald Trump tak Dikabulkan

House of Representative menyetujui paket anggaran tanpa pembangunan tembok.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Petugas AS menembakkan gas air mata ke arah migran di perbatasan Meksiko
Foto: AP Photo/Rodrigo Abd
Petugas AS menembakkan gas air mata ke arah migran di perbatasan Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- House of Representative Amerika Serikat (AS) telah menyetujui paket anggaran untuk mengakhiri penutupan parsial pemerintah atau shutdown yang telah berlangsung selama dua pekan. Namun anggaran yang diajukan pemerintahan Donald Trump untuk pembangunan tembok perbatasan Meksiko tetap tidak dikabulkan. 

Majelis rendah, pada Kamis (3/1) malam waktu setempat, meloloskan enam paket anggaran untuk mendanai pemerintah AS pada 2019. Karena anggaran pembangunan tembok perbatasan tak diberikan, Senat, yang dikuasai Partai Republik, diperkirakan akan memblokir paket anggaran tersebut. 

Ketua House of Representative Nancy Pelocy mengatakan Trump dan Senat, harus menerima dan menyetujui paket anggaran itu. Sebab bagaimana pun, House of Representative telah sepakat untuk tidak mendanai pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko. 

"Kami tidak akan membuat tembok. Adakah yang ragu apakah kita tidak membuat tembok?" ujar Pelosi kepada awak media pada Kamis malam. Dia pun sempat ditanya apakah mau memberi satu dolar AS kepada Trump untuk membangun tembok guna mengakhiri shutdown. 

"Satu dolar? Ya, satu dolar. Faktanya dinding adalah amoralitas. Itu bukan siapa kita sebagai bangsa," kata Pelosi menjawab pertanyaan yang diajukan padanya. 

Pemerintahan Trump diketahui mengajukan anggaran sebesar 5,6 miliar dolar AS untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Namun House of Representative, yang kini dikuasai Partai Demokrat, hanya bersedia memberikan dana sebesar 1,3 miliar dolar AS untuk kepentingan keamanan perbatasan.

Karena belum adanya kesepakatan yang tercapai, sebagian lembaga pemerintah AS mengalami shutdown sejak 22 Desember lalu. Shutdown terjadi lantaran dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional, termasuk gaji pegawai, tak dapat dicairkan. 

Dampaknya sekitar 380 ribu pegawai negeri sipil AS diminta mengambil cuti sementara dan tidak dibayar. Sementara itu, menurut Federasi Pegawai Pemerintah Amerika, sebanyak 420 ribu pegawai yang berdinas di lembaga-lembaga vital, seperti imigrasi, bea cukai, dan keamanan perbatasan, terpaksa harus bekerja tanpa mendapat upah. 

Sebanyak 20.400 pegawai di departemen transportasi juga terancam diberhentikan. Shutdown juga berimbas kepada mereka yang bekerja di kantor kepresidenan. Sebanyak 1.100 pegawai di sana disebut akan diberhentikan. 

Kendati shutdown telah melumpuhkan gerak pemerintahan AS, Trump masih berkukuh dengan pendiriannya untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Putih, pada Kamis, dia kembali mengungkapkan tentang pentingnya pembangunan tembok tersebut. 

"Anda bisa menyebutnya penghalang, Anda bisa menyebutnya apa pun yang Anda inginkan. Tapi pada dasarnya kita membutuhkan perlindungan di negara kita," kata Trump. 

Trump juga sempat mengunggah video di akun Twitter pribadinya yang memperlihatkan krisis di perbatasan AS-Meksiko. Dalam video itu, tertera kata-kata "krisis di perbatasan", "narkoba", dan "kejahatan". 

Di akhir video, terdapat sisipan suara pidato Trump yang mengucapkan, "Kita akan membangun tembok". Kemudian terdengar riuh suara pendukung Trump yang mengulangi kata-katanya. 

Trump memang mengklaim bahwa gagasannya untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko didukung segenap rakyat AS. "Orang-orang di negara kita menginginkannya. Saya tidak pernah memiliki banyak dukungan seperti yang saya miliki selama sepekan terakhir atas pendirian saya untuk keamanan perbatasan," ujarnya. 

Namun, klaim itu bertentangan dengan jajak pendapat yang telah dilakukan di sana. Menurut survei, sebagian besar warga AS tidak menyetujui ide Trump untuk membangun tembok perbatasan. Sebab, hal itu dinilai hanya memboroskan anggaran negara. 

Kendati saat ini House Representative telah menyetujui paket anggaran, namun shutdown diperkirakan masih akan berlangsung. Sebab Senat, termasuk Gedung Putih, dilaporkan telah menolak paket tersebut.

Baca: Pemerintahan AS Tutup, Pegawai Terguncang tanpa Gaji

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement