Jumat 13 Aug 2010 22:50 WIB

Organisasi HAM Desak WikiLeaks Hapus Nama dalam Dokumen

Julian Assange
Foto: .
Julian Assange

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON--WikiLeaks didesak untuk menghapus nama-nama warga Afghanistan dari dokumen rahasia yang telah dipublikasikannya. Alasannya, teroris telah berulangkali mengeksekusi para warga yang bekerjasama dengan pasukan asing.

Organisasi Afghanistan Independent Human Rights Commisision (AIHRC) bersama empat organisasi lain, Amnesty International (ai), Campaign for Innoncent Victims of War (civic), Open Society Instute dan International Crisis Group (ICG) telah melayangkan surat kepada WikiLeaks untuk menghapus semua nama informan dan warga Afghan dari dokumen rahasia yang telah diterbitkan.

Nader Nadery dari AIHRC di Kabul mengatakan, ia mencemaskan nasib para warga Afghanistan dalam dokumen itu. Dikatakannya, dokumen rahasia itu mencantumkan nama, tempat dan lokasi warga-warga itu dan dengan mudah menjadikan mereka traget eksekusi Taliban. Ditambahkannya, jumlah orang yang dieksekusi Taliban berlipat ganda dalam beberapa bulan terkahir ini.

Dokumen rahasia militer Amerika Serikat yang diterbitkan WikiLeaks, mencantumkan nama sejumlah informan dan warga Afghanistan yang telah bekerjasama dengan militer asing memerangi kaum teroris. Menurut organisasi-organisasi itu, kelompok radikal telah berulangkali mengeksekusi para warga yang bekerjasama dengan pasukan asing.

Direktur WikiLeaks Julian Assange mengundang organisasi itu untuk membantu mengerjakan penghapusan nama-nama tersebut dari lebih 70 ribu dokumen rahasia yang telah diterbitkan dan 15 ribu dokumen rahasia yang masih akan diterbitkan. Disebutkan, wakil Amnesty International menerangkan bahwa sumberdaya mereka terlampau terbatas untuk bisa membantu. Hal yang kemudian dijawab ketus oleh Assange, yang mengaku kelewat sibuk untuk berinteraksi.

Organisasi yang kini bersengketa itu berpijak pada dasar yang sama. Semua bervisi menjaga agar hak azasi manusia dihormati dan mendorong penguatan demokrasi. Namun cara dan fokusnya berbeda-beda. WikiLeaks yang merupakan platform internet mengutamakan transparansi dan arus bebas informasi.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement