Selasa 08 Jan 2013 18:22 WIB

Uruguay dan Brasil Dukung Hugo Chavez

Presiden Venezuela, Hugo Chavez
Foto: Reuters/Gil Montano
Presiden Venezuela, Hugo Chavez

REPUBLIKA.CO.ID,KARAKAS--Venezuela diguncang prahara perdebatan konstitusi terkait status Presiden Hugo Chavez yang kemungkinan tidak dapat melakukan sumpah jabatan baru sesuai jadwal.

Seruan untuk turun ke jalan memberikan dukungan terhadap Chavez pun dikumandangkan pada 10 Januari. Pada tanggal itu Chavez akan dilantik menjadi presiden.

Chavez yang menjalani operasi kanker ke-empat di Havana bulan lalu menderita  infeksi paru-baru berat yang menyebabkan dirinya sulit bernafas. Hingga saat ini Chavez masih dirawat di Havana dan sepertinya tidak bisa menghadiri pelantikannya menjadi presiden.

Pemimpin negara lain yang mengkonfirmasi akan mendukung Chavez adalah Presiden Uruguay, Jose Mujica. Presiden Uruguay tersebut dijadwalkan tiba di Venezuela pada Kamis, (10/1).

Seorang pemimpin oposisi menyerukan aksi protes jika pemerintah memaksa untuk tetap memerintah setelah 10 Januari tanpa adanya upacara pelantikan. "Rakyat harus bersiap untuk memprotes dan melawan kegagalan pemerintah dalam melaksanakan amanat konstitusi," kata Koordinator Nasional Partai Justice First, Julio Borges.

Namun pemerintah Venezuela mendapat dukungan dari Brasil. Menurut pemerintah  Brasil, proses  konstitusional di Venezuela  sudah benar untuk memastikan keberlanjutan kepemimpinan Chavez meskipun tidak dapat melakukan sumpah jabatan.

Penasihat  Presiden Brazil,  Marco Aurelio Garcia bertemu dengan para pemimpin Venezuela di Havana pekan lalu dan mengatakan, tidak ada pelanggaran konstitusi Venezuela. Kelompok oposisi menggunakan konstitusi sebagai 'kedok'.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement