REPUBLIKA.CO.ID,SAO PAULO--Brasil mendesak pemerintah Venezuela untuk menyelenggarakan pemilihan umum secepat mungkin jika Presiden Hugo Chavez meninggal.
Hal itu disampaikan oleh pejabat Brasil kepada Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro. "Jika Chavez meninggal, kami ingin melihat Venezuela segera melakukan pemilihan umum. Kami rasa, itu cara terbaik untuk memastikan transisi demokrasi yang damai di Venezuela. Hal itu merupakan keinginan utama Brazil," kata pejabat Brasil tersebut.
Chavez saat ini sedang berada di Kuba. Ia menjalani pengobatan kanker dan belum pernah terlihat di depan umum selama sebulan. Hal itu mendorong munculnya spekulasi bahwa dia sedang sekarat saat ini.
Konstitusi Venezuela mengatakan, pemilihan baru harus diadakan dalam waktu 30 hari jika presiden meninggal. Sebelum berangkat ke Kuba, Chavez mendesak rakyat Venezuela untuk mendukung Nicolas Maduro memimpin pemerintahan sementara. Namun kelompok oposisi tampaknya sudah mempersiapkan kemungkinan dilakukan pemungutan suara.
Keputusan kontroversial Mahkamah Agung untuk menunda pelantikan Chavez pekan lalu memperkuat kemungkinan pemerintah berkuasa tidak ingin melakukan pemungutan suara lagi. Rezim yang berkuasa sepertinya enggan melepas kekuasaannya.
Pemerintah Venezuela mengatakan, kesehatan Chavez telah membaik walau sedikit. Namun infeksi paru-paru Chavez masih membutuhkan perawatan khusus.