Rabu 19 Aug 2015 04:30 WIB

Tahanan Palestina Ultimatum Israel dalam 1x24 Jam

Poster mendukung Mohammed Allan yang merupakan tahanan Palestina di penjara Israel yang melakukan aksi mogok makan
Foto: The Guardian
Poster mendukung Mohammed Allan yang merupakan tahanan Palestina di penjara Israel yang melakukan aksi mogok makan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Seorang tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan selama dua bulan telah sadar dari komanya pada Selasa, namun berjanji berjanji melanjutkan puasanya jika Israel tidak menyelesaikan kasusnya dalam waktu 24 jam, kata satu kelompok Palestina.

Mohammed Allan, tahanan yang berusia 31 tahun itu, mengatakan di depan para dokter bahwa jika tidak ada solusi untuk kasusnya dalam waktu 24 jam ia akan meminta semua pengobatannya dihentikan dan akan berhenti minum air, kata Kelompok Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.

Allan yang ditahan oleh Israel tanpa tuduhan sejak November tahun lalu melakukan mogok makan sebagai protes pada 18 Juni dan hanya meminum air kemudian ia koma pada Kamis (13/8) malam. Dokter telah memberikan air dan garam melalui urat nadinya dan ia juga telah diberikan respirator.

Pengadilan Tinggi Israel pada Rabu (19/8) akan melanjutkan untuk mendengarkan petisi oleh pengacaranya yang menyerukan pembebasannya dengan alasan medis. Pada sidang Senin (17/8) salah satu dokter yang mengobati Allan mengatakan bahwa jika ia melanjutkan mogok makan, ia kemungkinan akan mengalami penurunan kondisi hingga bisa menyebabkan kematian.

Kementerian Kehakiman Israel merilis sebuah pernyataan menjelang sidang Senin termasuk di dalamnya sebuah tawaran untuk membebaskan Allan, "jika dia setuju untuk pergi ke luar negeri dalam jangka waktu empat tahun", kata seorang pengacaranya dari kota Einabus utara Tepi Barat. Pengacaranya tersebut segera menolak proposal itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement