Sabtu 26 Dec 2015 04:04 WIB

Kekerasan terhadap Islam Sepanjang 2015

Aksi Islamophobia (ilustrasi)
Foto:
Sekelompok orang menyalakan lilini di dekat kondominium Universitas North Carolina, Chapel Hill, AS, Rabu (11/2) untuk menghormati tiga Muslim korban penembakan.

CHAPEL HILL -- Muslim Chapel Hill merasa tak lagi aman pasca pembunuhan terhadap tiga mahasiswa Muslim di dekat Universitas Carolina utara, Jumat (12/2). Beberapa mahasiswa Muslim di sana mengatakan sebelumnya mereka merasa aman dan diterima di Chapel Hill.

Namun pembunuhan kemarin telah merusak rasa aman mereka. ''Seperti merasa dipukul bahkan sebelum masuk ring tinju,'' kata seorang mahasiswa, Aya Zouhri (22 tahun), seperti dikutip Reuters.

Orang-orang berkumpul di dekat Universitas untuk berdoa bersama. Mereka juga mengenang ketiga korban yang dikenal sebagai pekerja sosial. Tiga korban yaitu pasangan pengantin baru, Deah Shaddy Barakat (23 tahun) dan Yusor Mohammad (21 tahun), serta adiknya Razan Mohammad Abu Salha (19 tahun).

Sementara, muslim yang tinggal di Inggris telah menderita lebih dari 100 serangan rasial sejak terjadinya serangan teroris di Paris pada 13 November lalu.

Seperti diberitakan laman the Independent, lonjakan kejahatan Islamofobia lebih dari 30 persen. Angka ini melonjak sepekan setelah serangan mematikan di Paris yang diklaim ISIS.

Kebanyakan korban kejahatan kebencian di Inggris adalah gadis-gadis Muslim dan wanita berusia 14 hinggga 45 tahun yang mengenakan jilbab. Para pelaku terutama adalah laki-laki kulit putih berusia 15 hingga 35 tahun.

Banyak Muslim yang tinggal di kota terpadat Australia, Sydney, mengalami rasisme. Sedikitnya 57 persen dari Muslim yang berada di sana mengalami beberapa bentuk fanatisme atau rasisme.

Dilansir dari ABC pada Selasa (1/12) sebanyak 62 persennya mengalami rasisme di tempat kerja atau saat mencari pekerjaan.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Western Sydney University, Charles Sturt University dan Islamic Sciences and Research Academy. Mereka mensurvei 600 Muslim Sydney.

sumber : pusat data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement