Sabtu 26 Dec 2015 04:04 WIB

Kekerasan terhadap Islam Sepanjang 2015

Aksi Islamophobia (ilustrasi)
Foto:
Foto montase Angela Merkel di televisi Jerman

BERLIN -- Bos televisi Jerman, ARD, membela keputusan kantornya untuk menampilkan foto rekayasa Kanselir Angela Merkel mengenakan jilbab dengan latar menara Berlin saat membacakan berita mengenai migran. ARD beralasan kehadiran banyak pengungsi dari Timur Tengah mengancam nilai-nilai Jerman.

Seperti dilansir The Guardian, program televisi Bericht aus Berlin di televisi ARD dibanjiri keluhan pada Selasa (6/10) setelah adanya foto rekayasa kanselir Jerman dengan mengenakan jilbab hitam panjang sebagai latar belakang acara tersebut.

Banyak yang menuduh siaran tersebut sebagai propaganda anti-Islam. Terlebih pembawa acara Rainald Becker juga menyebut adanya ancaman terhadap nilai-nilai Islam dalam siarannya. Becker mempertanyakan bagaimana hidup bisa berubah akibat kehadiran banyak pengungsi.

ARD menolak kritik yang menyatakan foto Merkel tersebut dapat disalahartikan dalam berbagai level. Namun melalui pernyataan yang diunggah di akun Facebooknya, ARB mengatakan gambaran memiliki koneksi langsung dengan presentasi yang disampaikan Rainald Becker terkait ancaman pada nilai-nilai masyarakat Jerman.

Sengketa terkait foto Merkel berjilbab ini muncul sepekan setelah Jerman diperkirakan akan menerima sekitar 1,5 juta pengungsi tahun ini. Keputusan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai bagaimana Jerman mengatasi tantangan integrasi tersebut.

sumber : pusat data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement