Jumat 22 Apr 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Presiden Percaya Vodoo Meninggal

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Francois Duvalier
Foto: AP/Karel Navarro
Police Line (ilustrasi)

Belasan ledakan terjadi di Guadalajara, Meksiko dan menewaskan lebih dari 200 jiwa pada 22 April 1992. Ledakan itu juga merusak sekitar 1.000 bangunaK. Rangkaian ledakan itu disebabkan oleh kebocoran gas.

Tanda-tanda peringatan itu sebenarnya telah muncul namun diabaikan oleh Pemerintah Meksiko dan perusahaan minyak nasional PEMEX. Tiga hari sebelum ledakan, orang-orang di Guadalajara mencium bau busuk di udara. Orang-orang juga merasakannya dan terasa saat mengenai mata dan tenggorokan mereka.

Bahkan, beberapa dari mereka merasa mual. Meskipun telah terjadi keluhan, pemerintah setempat tidak serius menyelidiki masalah tersebut. Kemudian pada 22 April sekitar 11.30 waktu setempat, beberapa ledakan kuat dimulai.

Ledakan terjadi di daerah sekitar satu mil panjangnya dan tampaknya berasal dari bawah tanah di sepanjang sistem saluran pembuangan. Banyak blok bangunan Guadalajara rata dengan tanah atau rusak parah. Ledakan juga membuat kawah seluas 300 kaki.

Anak-anak merupakan sebagian besar korban dari insiden itu. Butuh sepekan untuk menemukan dan mencatat angka kematian dan cedera. Sekitar 1.500 orang dirawat di rumah sakit dan 25.000 orang harus dievakuasi.

Hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa pipa air yang bocor telah menyebabkan pipa gas di bawahnya berkarat. Gas kemudian bocor ke saluran limbah yang menjadi tempat ledakan yang kuat. Wali kota Enrique Dau Flores didakwa karena mengabaikan peringatan. Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya. Selain itu, delapan orang lain dalam pemerintahan dan PEMEX juga dituntut dalam kasus tersebut.

sumber : BBC, History.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement