Setidaknya 10 orang anak-anak dan remaja terbunuh dalam serangan. Namun, menurut dia, karena pelaku diidentifikasi sebagai seorang Muslim, banyak orang tak melihat bahwa anak Muslim juga bagian dari korban tewas bersama bocah lain.
Oucine Jamouli (62 tahun), kepala asosiasi Maroko mengatakan, banyak orang yang hadir dalam pergelaran kembang. Mereka datang dari berbagai macam ras dan agama. "Teror pada dasarnya ditujukan kepada seluruh komunitas dan kebebasan," ujarnya.
Korban tewas berasal dari setidaknya 13 negara, termasuk Estonia, Jerman, Rusia, Swiss, Tunisia, dan AS. Bagi Muslim yang meninggal, asosiasi Islam memandikan dan menshalatkannya. Adapun soal tempat perkuburan, tergantung keluarga korban. Apakah ingin dimakamkan di Nice atau dipulangkan ke negara asal.