Sabtu 07 Jan 2017 09:30 WIB

Pelaku Penembakan Bandara Florida Diduga Alami Gangguan Mental

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah penumpang dievakuasi pascainsiden penembakan di Bandara Internasional Fort Lauderdale Hollywood, Florida, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (6/1).
Foto: Reuters
Sejumlah penumpang dievakuasi pascainsiden penembakan di Bandara Internasional Fort Lauderdale Hollywood, Florida, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Pelaku penembakan di Bandara Fort Lauderdale-Hollywood, Florida, bernama Esteban Santiago, diduga alami masalah kesehatan mental. Hal itu diungkapkan oleh saudaranya, Brian Santiago, seperti dilaporkan ABC News.

Menurut Brian, Santiago pernah menerima perawatan psikologis di Alaska. Kondisi tersebut baru diketahui keluarga Santiago dalam beberapa bulan terakhir, sebab keluarga tidak diberi tahu alasannya dirawat.

Dia mengatakan, Esteban Santiago lahir di New Jersey dan pindah ke Puerto Rico ketika usia dua tahun. Dia merupakan tentara Angkatan Darat AS dan pernah dikirim ke Irak pada 2010.

Puerto Rico National Guard Mayor Paul Dahlen menambahkan, Santiago mengabiskan satu tahun di Irak dengan Engineer Batalyon 130. Ia kemudian bergabung dengan Alaska National Guard.

Pentagon mengatakan, Santiago telah mendapatkan beberapa kali AWOL selama bertugas dengan Alaska National Guard. Pangkatnya diturunkan dari spesialis ke prajurit.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan, pada November lalu Santiago pernah masuk ke kantor FBI di kampung halamannya di Anchorage, Alaska. Ia tiba-tiba mengatakan, pemerintah AS sedang mengendalikan pikiran dan membuatnya menonton video ISIS. Petugas FBI menanyainya dan membawanya untuk melakukan evaluasi kesehatan mental.

Penembakan yang dilakukan Santiago pada Jumat (6/1), menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai tujuh orang lainnya. Bandara Fort Lauderdale sementara ditutup atas insiden tersebut.

Pihak berwenang mengatakan, motif serangan itu sedang diselidiki sambil menunggu hasil tes kesehatan mental pelaku. Senator Bill Nelson dari Florida mengatakan, polisi tetap harus melihat penembakan terkait terorisme atau karena pelaku mengalami gangguan mental.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement