Jumat 14 Apr 2017 02:33 WIB

Menlu Cina: Kekuatan Militer tak Selesaikan Masalah Korut

Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri luar negeri China Wang Yi, Kamis (14/4), mengatakan bahwa kekuatan militer tidak dapat menyelesaikan keadaan di Semenanjung Korea. Ia berharap kesempatan kembali ke perundingan akan muncul di tengah ketegangan saat ini.

Wang, saat berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Menlu Palestina di Beijing, juga mengatakan bahwa siapa pun memprovokasi Korea Utara harus menerima tanggung jawab sejarah untuk itu.

Sebelumnya, wartawan asing, yang mengunjungi Korea Utara, diminta bersiap menghadapi peristiwa "besar dan penting" pada pekan ini. Kendati demikian, tidak ada petunjuk bahwa peringatan itu berkaitan langsung dengan ketegangan di kawasan tersebut menyangkut program senjata nuklir Korut

Sekitar 200 wartawan asing berada di Pyongyang pada saat Korea Utara memperingati tahun ke-105 hari kelahiran presiden pendiri negara tersebut, Kim Il Sung, pada 15 April. Hari kelahiran Kim Il Sung merupakan hari nasional terbesar di Korut, yang disebut dengan "Hari Matahari".

Tidak ada pejabat yang memberikan keterangan rinci soal apa yang dimaksud dengan peristiwa itu serta kapan peristiwa akan terjadi. Pengumuman pada tahun-tahun sebelumnya berkaitan dengan peristiwa yang relatif biasa.

Pada 2016, misalnya, para wartawan asing harus menjalani pemeriksaan selama berjam-jam oleh para pejabat Korea Utara menjelang suatu peristiwa, yang kemudian ternyata adalah konser musik pop untuk memperingati puncak kongres Partai Buruh yang berkuasa.

Namun, ketegangan saat ini tengah meningkat seiring pergerakan kelompok tempur Angkatan Laut Amerika Serikat menuju Pasifik barat. Pergerakan itu merupakan unjuk kekuatan.  Sementara itu Korea Utara memperingatkan pihaknya bisa melakukan serangan nuklir ke Amerika Serikat jika AS menunjukkan tanda-tanda menyerang.

Presiden China Xi Jinping, ketika melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden AS Donald Trump, mendesak pihak-pihak terkait untuk mencari penyelesaian damai bagi masalah Korut.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement