DAMASKUS-- Pemerintah Suriah telah mengumumkan amnesti bagi orang-orang yang meninggalkan tugas tentara (desertir) atau menghindari wajib militer.
Ketakutan akan wajib militer, atau karena desertir sering disebut oleh kelompok-kelompok bantuan sebagai salah satu alasan utama para pengungsi tidak ingin pulang ke rumah mereka.
Dalam sebuah dekrit yang dikeluarkan pada media sosialnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan amnesti meliputi semua hukuman karena desertir di dalam atau di luar Suriah.
Pria di dalam Suriah akan diberi waktu empat bulan untuk mengambil keuntungan dari amnesti. Sementara mereka yang berada di luar Suriah akan diberi waktu enam bulan.
Di bawah hukum militer Suriah, desertir dapat menghadapi bertahun-tahun penjara jika mereka meninggalkan jabatan dan tidak melaporkan dalam jangka waktu tertentu Amnesti tidak mencakup kepada tentara yang memerangi pemerintah atau bergabung dengan pemberontak, yang dianggap oleh pemerintah Suriah sebagai teroris.