Rabu 10 Oct 2018 17:16 WIB

Tiga Reaksi Signifikan Pascademiliterisasi Idlib

Rusia dan Turki akan patroli bersama di sepanjang perbatasan zona deeskalisasi

Rep: Marniat/Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Serangan udara dilancarkan di sekitar Idlib Suriah
Foto: Reuters/Omar Sanadiki
Konvoi bantuan Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan PBB brkumpul sebelum menuju Madaya dari Damaskus. Konvoi juga membantu Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib, Senin, 11 Januari 2016.

DAMASKUS-- Pemerintah Suriah telah mengumumkan amnesti bagi orang-orang yang meninggalkan tugas tentara (desertir)  atau menghindari wajib militer. 

Ketakutan akan wajib militer, atau karena desertir sering disebut oleh kelompok-kelompok bantuan sebagai salah satu alasan utama  para pengungsi  tidak ingin pulang ke rumah mereka. 

Dalam sebuah dekrit yang dikeluarkan pada  media sosialnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan amnesti meliputi semua hukuman karena desertir di dalam atau di luar Suriah.

Pria di dalam Suriah  akan diberi waktu  empat bulan untuk mengambil keuntungan dari amnesti. Sementara mereka yang berada di luar Suriah akan diberi waktu enam bulan.

Di bawah hukum militer Suriah, desertir dapat menghadapi bertahun-tahun penjara jika mereka meninggalkan jabatan  dan tidak melaporkan  dalam jangka waktu tertentu Amnesti tidak mencakup kepada tentara yang memerangi pemerintah atau bergabung dengan pemberontak, yang dianggap oleh pemerintah Suriah sebagai teroris.

 

 

 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement