Ahad 28 Jul 2019 19:19 WIB

Iran akan Memulai Kegiatan Reaktor Nuklir Air Berat di Arak

Air berat dapat digunakan dalam reaktor untuk menghasilkan plutonium.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Andri Saubani
Foto menunjukkan bagian atas dari fasilitas nuklir reaktor air berat Arak, 250 kilometer barat daya ibu kota Teheran, Iran.
Foto: Mehdi Marizad/Fars News Agency via AP
Foto menunjukkan bagian atas dari fasilitas nuklir reaktor air berat Arak, 250 kilometer barat daya ibu kota Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan kepada anggota parlemen pada Ahad (28/7), bahwa Iran akan memulai kembali kegiatan reaktor nuklir air berat di Arak. Pernyataan tersebut dilaporkan oleh kantor berita ISNA.

ISNA mengutip seorang anggota parlemen yang menghadiri pertemuan itu. Air berat dapat digunakan dalam reaktor untuk menghasilkan plutonium, bahan bakar yang digunakan dalam hulu ledak nuklir.

Baca Juga

Pada Mei, Iran mengumumkan langkah-langkah yang direncanakan untuk melanggar perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dengan negara-negara besar dunia, setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan. AS juga telah melakukan  penerapan kembali sanksi pada Iran.

Iran menuduh pemerintah Presiden AS, Donald Trump mengobarkan perang ekonomi terhadapnya, dengan kampanye untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi nol.

Pada 3 Juli, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran akan meningkatkan tingkat pengayaan uraniumnya dan mulai menghidupkan kembali reaktor air berat di Arak setelah 7 Juli. Ini terjadi jika negara-negara dalam pakta nuklir tidak melindungi perdagangan dengan Iran yang dijanjikan dalam perjanjian itu, tetapi diblokir oleh sanksi AS. 

Sebelumnya AS juga telah membatalkan serangan udara terhadap Iran pada menit terakhir bulan lalu, setelah Teheran menembak jatuh pesawat tak berawak AS. Washington turut menyalahkan Iran karena serangkaian serangan terhadap kapal tanker di Teluk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement