Kamis 22 Aug 2019 00:05 WIB

Kashmir Masih Diselimuti Ketegangan

Warga membangun semacam barikade untuk mencegah pasukan keamanan masuk.

Tentara Pasukan Keamanan Perbatasan menjaga pos penjagaan sementara saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu (7/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Tentara Pasukan Keamanan Perbatasan menjaga pos penjagaan sementara saat jam malam di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- India kembali melonggarkan sejumlah pembatasan di Srinagar, Kashmir, Selasa (20/8). Namun, sebagian besar kawasan yang memiliki sejarah pergolakan masih diblokir.

Sekelompok kecil pasukan bersenjata yang mengenakan atribut antihuru-hara lengkap ditempatkan setiap beberapa meter di kawasan itu. Seluruh toko, kecuali beberapa toko obat tutup.

Baca Juga

Bahkan, di wilayah dimana pembatasan dicabut, toko-toko tetap tutup. Di Soura, sebuah daerah padat penduduk di Srinagar, warga setempat membangun semacam barikade untuk mencegah pasukan keamanan masuk. Soura merupakan salah satu lokasi protes saat Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut status khusus Jammu dan Kashmir.

Banyak dari penduduk membekali diri dengan tiang lampu yang diambil atau batang pohon. Mereka memperkuat diri dengan kawat berduri dan papan kaku. Warga mengatakan mereka berjaga setiap malam.

"Pasal 370 dan 35A adalah hak kami, dan kami akan tetap berjuang sampai kami mendapatkannya kembali," ujar sebuah pengumuman di masjid setempat usai shalat zhuhur.

Usai shalat, seorang pemuka agama setempat yang menolak namanya disebut mengatakan kepada Reuters, tidak ada kompromi. "Bahkan jika mereka membangun jalan dari emas, kami tidak akan melunak," katanya.

"Apa yang kita mau?" ujarnya pada belasan orang yang mengerumuninya.

"Azadi," mereka berteriak.

Azadi merupakan kata dalam bahasa Urdu yang berarti kebebasan. Pejabat setempat mengatakan pasukan keamanan menahan 30 orang di Srinagar semalam, Selasa (20/8), untuk mengendalikan protes.

Orang-orang kerap berunjuk rasa meskipun layanan telepon dan internet dibatasi. Selain itu, warga dilarang berkumpul di area publik. Sedangkan ratusan pemimpin politik dan kelompok separatis ditahan. Para pemuda melempari polisi paramiliter dengan batu di Srinagar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement