Ratusan pengungsi Rohingya terdampar di Malaysia, Aceh
Isu mengenai nasib pengungsi Rohingya masih menjadi perhatian serius di wilayah Asia Tenggara. Pada 5 April, pihak berwenang Malaysia telah menahan 202 etnis Rohingya, termasuk lima anak-anak setelah mereka mencegat sebuah kapal di lepas pantai pulau barat laut Langkawi.
Selanjutnya pada 16 April, Angkatan Laut Malaysia mengusir sebuah kapal yang membawa 200 pengungsi Rohingya di perairan Langkawi karena khawatir mereka membawa virus korona. Sementara pada bulan Juni, Otoritas Malaysia menahan 269 warga Rohingya yang mencoba memasuki perairan Langkawi.
Berikutnya otoritas Malaysia pada bulan Juli mengungkapkan 26 pengungsi Rohingya yang diduga tenggelam setelah melompat dari kapal nelayan telah ditemukan dalam kondisi selamat.
Pihak berwenang mengatakan para nelayan lokal menyelematkan para pengungsi dari laut dan membawanya ke pulai kecil di Langkawi agar dapat memasuki daratan tanpa terdeteksi.
Sementara itu, Nelayan Aceh pada Juni 2020 berhasi menyelamatkan 114 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh Utara.
Arakan Rohingya National Organisation (ARNO) yang berbasis di London mengatakan gelombang eksodus pengungsi Rohingnya ke negara-negara Asia Tenggara terjadi karena kekerasan masih berlangsung.