Selasa 19 Jan 2021 17:17 WIB

Liga Arab Harap Joe Biden Revisi Kebijakan Israel-Palestina

Pemerintahan Biden menang memikul banyak harapan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden AS terpilih, Joe Biden
Foto:

Rencana tersebut pun menolak klaim lama Palestina atas Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Ia pun kehilangan kendali atas Masjid Al-Aqsa. Palestina dengan tegas menolak Deal of the Century. 

AS kembali menjadi momok bagi perjuangan Palestina. Washington membantu proses mediasi normalisasi diplomatik Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko. Hal itu merupakan tamparan keras bagi Palestina.

Apa yang dilakukan UEA dan Bahrain sebenarnya telah mengingkari Prakarsa Perdamaian Arab. Prakarsa itu pada intinya memperkenankan negara Arab membuka hubungan resmi dengan Israel. Namun Israel harus terlebih dulu menerima solusi dua negara di sepanjang garis perbatasan 1967. 

Setelah serangkaian "pukulan" dari pemerintahan Trump, kini harapan Palestina untuk perjuangannya berada di pundak Biden. Saat kampanye pilpres AS lalu, Biden mengatakan tugas pertamamya terkait konflik Israel-Palestina adalah memperbaiki "kerusakan" yang telah dilakukan Trump. 

Biden menganggap langkah pemerintahan Trump terkait konflik Israel-Palestina menghancurkan norma-norma lama dan kebijakan AS selama puluhan tahun. Saat menghadiri acara donor Yahudi AS pada Mei tahun lalu, Biden menyebut akan membalikkan kebijakan Trump yang dinilai dapat merusak kemungkinan perjanjian damai dengan Palestina. 

"Saya tidak mendukung aneksasi. Saya akan membalikkan langkah-langkah pemerintahan Trump yang menurut saya secara signifikan melemahkan prospek perdamaian," kata Biden kepada para donor. 

Biden pun berjanji memulihkan hubungan diplomatik dengan Otoritas Palestina. "Prioritas sekarang untuk tujuan perdamaian Israel-Palestina harus melanjutkan dialog kami dengan Palestina dan menekan Israel untuk tidak mengambil tindakan yang membuat solusi dua negara menjadi tidak mungkin," ujar Biden. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement