Rabu 27 Jan 2021 13:04 WIB

Biden Peringatkan Putin dalam Panggilan Pertama

Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kontak di masa mendatang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Joe Biden.
Foto:

Pada Selasa (26/1) sore, Gedung Putih menyampaikan dua kepala negara itu juga membahas serangan siber skala besar terhadap perusahaan AS, SolarWinds. Pihak berwenang AS yakin Moskow sebagai dalang serangan siber tersebut.

Washington juga mengatakan, Biden dan Putin membahas laporan Rusia yang memberi imbalan pada milisi untuk membunuh pasukan AS di Afghanistan. Keduanya juga membahas serangan racun terhadap oposisi pemerintah Rusia, aktivis Alexei Navalny.

Kremlin menyatakan pembicaraan itu tidak menyinggung poin gesekan yang menurut Gedung Putih dibahas Biden. Mantan wakil presiden itu pernah memanggil Putin sebagai 'premannya KGB' atau intelijen Rusia.

"(Putin) mencatat normalisasi hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat akan memenuhi kepentingan kedua negara dan dengan mempertimbangkan tanggung jawab mereka menjaga keamanan dan stabilitas dunia, untuk seluruh masyarakat internasional," kata pemerintah Rusia.

"Secara keseluruhan, pembicaraan antara pemimpin Rusia dan Amerika Serikat bersifat 'bisnis dan jujur'," tambah Kremlin dalam pernyataannya.

Kedua pemimpin itu tampaknya akan menandatangani perpanjangan New Start. Perjanjian yang dibentuk pada pemerintahan Obama untuk membatasi jumlah hulu ledak, rudal dan peluncur nuklir Rusia dan AS. Masa berlaku perjanjian itu akan habis bulan depan dan Trump menolak memperpanjangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement