Ahad 21 Mar 2021 06:30 WIB

AS Desak India tak Beli Sistem Rudal Rusia

AS memperingatkan India soal sanksi jika tetap membeli sistem rudal buatan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Sistem misil S-400 milik Rusia (ilustrasi). Amerika Serikat (AS) mendesak India agar tak membeli sistem rudal S-400 buatan Rusia.
Foto: EPA
Sistem misil S-400 milik Rusia (ilustrasi). Amerika Serikat (AS) mendesak India agar tak membeli sistem rudal S-400 buatan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mendesak India agar tak membeli sistem rudal S-400 buatan Rusia. Dia pun memperingatkan tentang sanksi yang mungkin diterima New Delhi jika melakukan hal demikian.

"Kami pasti mendesak semua sekutu kami, mitra kami untuk menjauh dari peralatan Rusia, dan benar-benar menghindari segala jenis akuisisi yang akan memicu sanksi atas nama kami," kata Austin kepada awak media seusai bertemu Menhan India Rajnath Singh di New Delhi pada Sabtu (20/3).

Baca Juga

Austin menyebut sejauh ini belum ada sistem rudal S-400 yang dikirim ke India. Dengan demikian, kemungkinan sanksi tidak dibahas.

Dia mengungkapkan saat bertemu Singh, mereka membahas peluang untuk meningkatkan kemitraan pertahanan kedua negara. "Kami akan melakukannya melalui kerja sama keamanan regional dan interaksi antar-militer serta perdagangan pertahanan," ujar Austin.

Menurut dia, India adalah mitra yang semakin penting di antara dinamika internasional yang berubah dengan cepat saat ini. Sebelum Singh, Austin telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Jumat (19/3).

AS telah muncul sebagai salah satu penjual senjata terbesar di India. Reuters melaporkan, dalam kunjungannya Austin turut membahas rencana India membeli drone bersenjata serta 150 jet tempur dari Washington. Hal itu demi memangkas kesenjangan di bidang pertahanan dengan China.

Pekan lalu, para pemimpin AS, India, Australia, dan Jepang yang dikenal sebagai Quad, mengadakan pertemuan puncak. Para pihak berjanji bekerja sama dengan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Mereka pun sepakat menjalin kerja sama keamanan maritim dan siber dalam menghadapi tantangan China. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement