Kamis 20 May 2021 21:29 WIB

Kisah Pilu Keluarga Al Hadidi di Gaza

Empat anak al-Hadidi meninggal akibat serangan Israel di Gaza.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
 Seorang Palestina memeriksa puing-puing rumahnya yang hancur setelah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 19 Mei 2021.
Foto:

Duduk di tepi ranjang rumah sakit, Hadidi dengan hati-hati mencium pipi anaknya. Dalam pelukannya, Omar beristirahat dengan tenang. Kaki kanannya dilengkapi dengan gips, kelopak matanya memar gelap dan bengkak, serta wajahnya dipenuhi goresan.

Penyerangan pada Sabtu terjadi pada akhir Idul Fitri. Hari itu biasanya saat kegembiraan ketika keluarga Muslim berkumpul untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan.

Pada Jumat (14/5), ibu Omar telah membawa dia dan saudara laki-lakinya untuk mengunjungi sepupu mereka. Lokasinya di dekat kamp pengungsi Shati di luar Kota Gaza tempat mereka semua tinggal. Hadidi mengatakan, anak-anak mengenakan pakaian Idul Fitri, mengambil mainan mereka dan pergi ke rumah paman mereka untuk merayakannya.

"Mereka menelepon di malam hari untuk memohon agar menginap dan saya berkata oke," ucap Hadidi.

Hadidi kemudian berhenti untuk menenangkan diri, ketika dia mengingat apa yang akan menjadi malam yang menentukan. "Saya tidur di rumah sendirian ... (dan) tiba-tiba terbangun karena suara bom," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement