Jumat 18 Jun 2021 01:03 WIB

Mantan Kepala Vaksinasi Covid-19 Myanmar Didakwa Berkhianat

Pasukan junta juga menahan suami dan anak Htar Htar Lin

Red: Nur Aini
Junta Myanmar mendakwa mantan kepala vaksinasi Covid-19 Htar Htar Lin dengan pengkhianatan tingkat tinggi.

Berdasarkan laporan media yang dikendalikan junta, Global New Light of Myanmar, Senin, Htar Htar Lin gagal menghapus saldo 161 juta Kyat sebelum melakukan pemogokan. Media junta juga mengatakan Htar Htar Lin memimpin Tim Kesehatan Publik atas nama menteri kesehatan National Unity Government (NUG), Zaw Wai Soe.

Adapun NUG dibentuk oleh para penentang kudeta militer 1 Februari lalu, termasuk anggota parlemen yang digulingkan hingga etnis minoritas. Pasukan junta telah menandai NUG sebagai organisasi teroris.

Menurut media junta, Zaw Wai Soe menginstruksikan Htar Htar Lin meminta USD8 juta dari pendonor internasional untuk biaya medis terkait “tindakan teror” di seluruh negeri.

Rekan Htar Htar Lin mempercayai dokter tersebut menjadi target militer Myanmar karena mencegah rezim kudeta mendapatkan dana Covid-19.

Dalam surat elektronik Htar Htar Lin pada awal Februari, dokter tersebut menuduh rezim kudeta ingin mendapatkan kembali 75 juta dolar AS yang digunakan untuk membeli vaksin dari Serum Institute of India (SII) dengan menuduh pemimpin de-facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.

Htar Htar Lin tidak memberikan informasi lebih lanjut, tetapi Myanmar Now menuliskan bahwa junta menjerat Suu Kyi dengan tuduhan korupsi sejak saat itu. Di akhir surat elektroniknya, Htar Htar Lin menegaskan ia tidak akan menyerah.

Htar Htar Lin termasuk di antara 25 dokter yang didakwa dengan pengkhianatan tingkat tinggi, berkolusi dengan organisasi ilegal, dan penghasutan, sebagaimana dilaporkan media junta. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Hingga 16 Juni 2021, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pasukan junta telah menewaskan 865 orang sejak kudeta militer.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/mantan-kepala-vaksinasi-covid-19-myanmar-didakwa-dengan-pengkhianatan/2276691
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement