Senin 12 Jul 2021 11:40 WIB

Ibu Negara Ungkap Momen Ketika Presiden Haiti Dibunuh

Ibu negara mengetahui siapa yang menjadi musuh presiden.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Para tersangka pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, di antaranya warga negara Haiti-Amerika James Solages, kiri, dan Joseph Vincent, kedua kiri, ditunjukkan kepada media di Direktorat Jenderal polisi di Port-au-Prince, Haiti, Kamis , 8 Juli 2021. Moise dibunuh dalam serangan di kediaman pribadinya Rabu pagi.
Foto:

Martine Moise terluka dalam insiden penembakan itu. Dia langsung diterbangkan ke Miami untuk mendapatkan perawaran lebih lanjut. Ibu negara Haiti dalam kondisi kritis namun cukup stabil.

Beberapa hari setelah serangan tersebut, Haiti mengajukan beberapa permintaan bantuan asing untuk keamanan di negara itu dan penyelidikan atas kematian Moise. Sebuah unit khusus dari kepolisian Kolombia tiba di Haiti pada Sabtu untuk membantu penyelidikan.

 

Polisi Nasional Kolombia mengkonfirmasi kepada CNN bahwa  direktur Badan Intelijen Nasional Kolombia dan direktur Divisi Intelijen polisi berada di Haiti. Mereka datang bersama dengan personel dari Interpol yang ditugaskan di kepolisian Kolombia.

Pejabat Kolombia sebelumnya mengatakan bahwa, setidaknya 13 pensiunan anggota Angkatan Darat Kolombia melakukan perjalanan ke Haiti dalam beberapa bulan terakhir. Mereka diyakini terlibat dalam pembunuhan itu, serta melukai Martine Moise.

Presiden Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh oleh sekelompok pembunuh yang diduga orang asing. Menurut pihak berwenang Haiti, Moise disiksa di kamar tidurnya.

Salah satu hakim yang terlibat dalam penyelidikan, Carl Henry Destin mengatakan kepada surat kabar Le Nouveliste, putri Moise melarikan diri. Sementara putra dan staf Moise dibungkam secara paksa. Destin mengatakan, berdasarkan laporan otopsi, Moise mengalami patah tulang di lengan dan kaki kanannya.

Dilansir Anadolu Agency, Ahad (11/7), Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles mengatakan, kelompok yang membunuh Moise terdiri dari dua orang berkewarganegaraan Amerika dan 26 orang berkewarganegaraan Kolombia. Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa empat tersangka telah tewas dalam baki tembak dengan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement