Pada Senin (2/8), Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan Seoul dan Washington sudah melakukan pembicaraan mengenai latihan militer. Tapi belum ada keputusan yang dibuat.
"Kami tidak dapat berkomentar apa-apa mengenai pernyataannya, tapi mengenai latihan, waktu dan metodenya belum difinalisasi," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Boo Seung-chan.
Boo menambahkan keputusan akan diambil setelah kedua negara membahas Covid-19, sikap pertahanan gabungan, rencana penyerahan komando tempur AS di Korsel atau wartime operational control. "(Dan isu-isu) upaya dukungan diplomatik untuk menciptakan perdamaian abadi di Semenanjung Korea," tambah Boo.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lee Jong-joo mengatakan latihan tersebut seharusnya tidak 'menjadi sumber ketegangan militer'. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut maksudnya.
Dalam beberapa tahun terakhir latihan tersebut mengalami kemunduran untuk memfasilitasi pembicaraan antara Korut dan pemerintah mantan Presiden AS Donald Trump yang bertujuan menghentikan program nuklir dan rudal Pyongyang. Namun, negosiasi tersebut mengalami kebuntuan setelah pertemuan kedua antara Trump dan Kim dari 2019 gagal. Pandemi virus corona juga berdampak pada latihan tersebut, sehingga AS dan Korsel lebih fokus pada latihan simulasi komputer dan meminimalisasi latihan di lapangan.