Sabtu 21 Aug 2021 16:05 WIB

China Sahkan Aturan Warga Boleh Miliki 3 Anak

Sensus menyebutkan penduduk China hanya bertambah 72 juta selama 10 tahun sejak 2010.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang wanita berjalan dengan seorang gadis ke taman kanak-kanak pada Hari Anak Internasional, di lingkungan Hutong, Beijing, China, 1 Juni 2021.
Foto:

Beijing telah lama menggembar-gemborkan kebijakan satu anak sebagai keberhasilan dalam mencegah 400 juta kelahiran tambahan di negara terpadat di dunia. Pengaturan ini dinilai menghemat sumber daya dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tapi, tingkat kelahiran China, sudah turun sebelum aturan satu anak. Menurut Bank Dunia, Rata-rata jumlah anak per ibu turun dari di atas enam pada 1960-an menjadi di bawah tiga pada 1980.

Sementara itu, jumlah orang usia kerja di China telah turun selama dekade terakhir dan populasi hampir tidak tumbuh, menambah ketegangan dalam masyarakat yang menua. Sensus pemerintah sekali dalam satu dekade menemukan bahwa populasi meningkat menjadi 1,411 miliar orang tahun lalu, naik 72 juta dari 2010.

Statistik menunjukkan 12 juta bayi lahir tahun lalu, yang akan turun 18 persen dari 2019 dengan 14,6 juta. Penduduk China di atas 60 tahun yang berjumlah 264 juta, menyumbang 18,7 persen dari total populasi negara itu pada 2020, 5,44 poin persentase lebih tinggi dari 2010.  Pada saat yang sama, populasi usia kerja turun menjadi 63,3 persen dari total dari 70,1 persen per tahun, selama sepuluh tahun.

Pergeseran ke aturan dua anak menyebabkan lonjakan sementara dalam jumlah kelahiran tetapi efeknya segera mereda. Jumlah kelahiran terus turun karena banyak perempuan memutuskan untuk tidak memulai keluarga.

Jepang, Jerman, dan beberapa negara kaya lainnya menghadapi tantangan yang sama dengan memiliki lebih sedikit pekerja untuk mendukung populasi yang menua. Namun, mereka dapat memanfaatkan investasi di pabrik, teknologi, dan aset asing, sementara China adalah negara berpenghasilan menengah dengan pertanian dan manufaktur padat karya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement