Tapachula adalah rumah bagi pusat penahanan imigran terbesar di Amerika Latin. Penerbangan tersebut membawa sekitar 100 migran yang telah dijemput di sekitar stasiun bus di Monterrey, sebuah hub untuk berbagai rute utara ke perbatasan AS.
Pejabat lainnya mengatakan pemerintah berencana memindahkan semua warga Haiti yang sudah meminta suaka di Meksiko ke Tapachula. Para migran Haiti yang sudah berada di pusat penahanan Meksiko dan belum meminta suaka akan diterbangkan pulang ke Haiti.
Di sekitar Ciudad Acua, pihak berwenang Meksiko meningkatkan upaya untuk memindahkan para migran dari perbatasan. Agen imigrasi melakukan penggerebekan di hotel-hotel yang diketahui menampung para imigran.
"Tiba-tiba mereka mengetuk pintu dan (berteriak) 'imigrasi', 'polisi', seolah-olah mereka sedang mencari pengedar narkoba," kata Freddy Registre, seorang warga Venezuela berusia 37 tahun yang tinggal di salah satu hotel bersama istrinya, Vedette Dollard.
“Mereka mengambil telepon kami untuk menyelidiki dan membawa kami ke kantor imigrasi, mengambil foto kami,” kata Registre menambahkan.
Registre ditahan semalaman, tetapi akhirnya ponsel mereka dikembalikan dan dilepaskan. Pihak berwenang memberi mereka dua pilihan yaitu meninggalkan Meksiko atau kembali ke Tapachula. Pada Selasa sore, Registre dan istrinya memutuskan untuk meninggalkan kota. Mereka membeli tiket untuk naik bus ke negara bagian pantai Teluk Veracruz, dan berencana melanjutkan perjalanan ke Tapachula, di mana mereka telah mengajukan permohonan suaka.