Selasa 30 Nov 2021 17:41 WIB

NATO Ingatkan Rusia, Jangan Coba Serang Ukraina

NATO menegaskan Rusia akan membayar mahal jika berani melakukan agresi ke Ukraina.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan terjun payung Angkatan Darat Rusia berbaris selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Pejabat Ukraina dan Barat khawatir bahwa penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dapat menandakan rencana Moskow untuk menyerang bekas Sovietnya tetangga.
Foto:

Dia menekankan bahwa Rusia harus menunjukkan transparansi untuk mengurangi ketegangan dan meredakan situasi. "Pendekatan NATO ke Rusia tetap konsisten. Kami menjaga pertahanan dan pencegahan kami tetap kuat, sambil tetap terbuka untuk berdialog dengan Rusia," katanya.

Stoltenberg menekankan bahwa sekutu NATO telah secara signifikan meningkatkan kehadiran mereka di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh tindakan agresif Rusia terhadap Ukraina pada 2014. Saat itu , Rusia  mencaplok Krimea, mengacaukan Ukraina timur, dan memberikan dukungan untuk separatis di Donbas.

"Dan selama beberapa tahun terakhir, kami telah benar-benar menerapkan kekuatan dari pertahanan kolektif kami sejak akhir Perang Dingin, dengan empat kelompok pertempuran di tiga negara Baltik dan Polandia dan lebih banyak kehadiran angkatan laut, kepolisian udara yang berkelanjutan dan juga kesiapan pasukan yang lebih tinggi," lanjutnya.

"Kami telah melipatgandakan ukuran Pasukan Respons NATO menjadi lebih dari 40 ribu tentara, yang dapat dikerahkan dalam waktu singkat, jika diperlukan," ujarnya menambahkan.

Menjaga Stabilitas Kawasan

Pejabat NATO menilai kegiatan militer Rusia menimbulkan tanda tanya besar. Selain itu para menteri luar negeri NATO pun bakal mengkaji situasi keamanan di Afghansitan, Ukraina, Georgia serta peran NATO dalam mempromosikan stabilitas dan keamanan di kawasan Balkan Barat di tengah meningkatnya ketegangan antara Serbia dan Kosovo serta ambisi separatis di entitas Serbia Bosnia-Herzegovina Republika Srpska.

Konsep Strategis NATO berikutnya dan kontribusi aliansi untuk pengendalian senjata internasional juga akan dibahas. Beberapa sesi pertemuan juga akan dihadiri oleh menteri luar negeri Swedia, Finlandia, Georgia, dan Ukraina, yang semuanya negara non-NATO.

Pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia sejak 2014 di Donbas telah menyebabkan lebih dari 13 ribu orang tewas. Menurut data PBB seperempat dari mereka warga sipil dan sebanyak 30 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement