Kamis 02 Dec 2021 17:25 WIB

Utusan tak Diterima, Junta Myanmar Kecam PBB

Junta Myanmar menilai keputusan PBB tak mencerminkan kenyataan di lapangan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing (kiri) tiba di Jakarta untuk mengikuti pertemuan pemimpin ASEAN membahas krisis politik dan kemanusiaan di negaranya. (Foto Sekretariat Presiden - Anadolu Agency)
Foto:

Hal seperti ini turut dialami Taliban yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Pada September lalu, Taliban mengajukan juru bicaranya, Suhail Shaheen, untuk mewakili mereka di PBB.

Namun permintaan itu tak serta-merta diterima dan dikabulkan PBB. Dengan putusan penangguhan Komite Kredensial PBB, duta besar Afghanistan untuk PBB dari pemerintahan mantan presiden Ashraf Ghani, yakni Ghulam Isaczai, akan mempertahankan posisinya.

"Kami memiliki semua persyaratan yang diperlukan untuk duduk di kursi Afghanistan di PBB. Kami berharap persyaratan hukum akan mengalahkan preferensi politik," kata Taliban di Twitter.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan keinginan Taliban diakui masyarakat internasional satu-satunya daya tawar yang dimiliki negara lain untuk menekan mereka membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak asasi terutama hak-hak perempuan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement