Ahad 05 Dec 2021 17:54 WIB

AS Khawatirkan Kegiatan Militer Rusia di Perbatasan Ukraina

AS menilai peningkatan jumlah pasukan Rusia di perbatasan Ukrania pertanda invasi.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Pasukan terjun payung Angkatan Darat Rusia berbaris selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, pada 7 Mei 2021. Pejabat Ukraina dan Barat khawatir bahwa penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dapat menandakan rencana Moskow untuk menyerang bekas Sovietnya tetangga.
Foto:

Psaki mengatakan, pemerintah AS akan berkoordinasi dengan sekutu Eropa untuk menjatuhkan sanksi. Psaki menyinggung pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014. Krimea terletak di semenanjung Laut Hitam, dan telah berada di bawah kendali Ukraina sejak 1954. Rusia juga telah mendukung separatis di Ukraina timur dalam konflik 7 tahun yang telah menelan lebih dari 14 ribu nyawa.

“Kami tahu apa yang telah dilakukan Presiden Putin di masa lalu. Kami melihat bahwa dia menempatkan kapasitas untuk mengambil tindakan dalam waktu singkat," ujar Psaki.

Pejabat Ukraina mengatakan, Rusia kemungkinan akan melakukan serangan pada bulan depan. Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengatakan, jumlah pasukan Rusia yang dikerahkan di dekat Ukraina dan Krimea diperkirakan mencapai 94.300. Dia memperingatkan bahwa, eskalasi skala besar kemungkinan terjadi pada Januari mendatang. 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh bahwa sekelompok orang Rusia dan Ukraina berencana melakukan kudeta di negaranya. Para komplotan mencoba meminta bantuan orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov. Sementara itu, Rusia dan Akhmetov telah membantah tudingan tersebut.

Terpisah, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa, Washington berkomitmen untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki apapun yang dibutuhkan untuk melindungi wilayahnya. Austin menambahkan bahwa, ada banyak ruang bagi diplomasi untuk menyelesaikan krisis Ukraina-Rusia 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement