Senin 10 Jan 2022 04:45 WIB

Warga Israel Tewas dalam Kerusuhan Kazakhstan

Warga Israel tersebut tiba-tiba tertembak peluru nyasar.

Rep: Santi Sophia/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi anti huru hara memblokir jalan untuk mencegah demonstran selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.
Foto:

Sejumlah orang membawa Kogeashvili ke rumah sakit dan mencoba menyelamatkannya. Namun, nyawanya tak terselamatkan. Dua orang lain yang bersama Kogeashvili terluka ringan.

Kazakhstan, pada pekan ini mengalami protes jalanan terburuk sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet tiga dekade lalu. Puluhan orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu.

Demonstrasi dimulai saat ada protes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hampir dua kali lipat. Protes dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, mencerminkan ketidakpuasan yang lebih luas terhadap pemerintahan otoriter.

Presiden Kazakhstan mengizinkan pasukan keamanan untuk menembak dan membunuh mereka yang berpartisipasi dalam kerusuhan. Dia membuka pintu untuk eskalasi dramatis dalam tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang berubah menjadi kekerasan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional. Presiden Kassym-Jomart Tokayev menggunakan retorika yang keras, merujuk kepada mereka yang terlibat dalam kekacauan sebagai “teroris,” “bandit” dan “militan”.

Baca juga : Pakar Israel Ungkap Mengapa Omicron tak Mematikan Seperti Delta

Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan protes damai berkembang menjadi kekerasan. Belum ada pemimpin protes yang muncul sejauh ini. "Saya telah memberikan perintah kepada penegak hukum dan tentara untuk menembak mati tanpa peringatan. Mereka yang tidak menyerah akan tersingkir,” kata Tokayev.

Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan melaporkan bahwa pasukan keamanan telah membunuh 26 pengunjuk rasa selama kerusuhan, yang meningkat tajam pada Rabu (5/1/2022). Sebanyak 26 lainnya terluka dan lebih dari 3.800 orang telah ditahan. Lalu 18 petugas penegak hukum dilaporkan tewas, dan lebih dari 700 terluka.

Lebih banyak pertempuran kecil di Almaty dilaporkan pada Jumat pagi. Kantor berita negara Rusia Tass melaporkan bahwa gedung yang ditempati oleh penyiar Mir cabang Kazakh, yang didanai oleh beberapa negara bekas Soviet, terbakar.

Di wilayah lain, kerusuhan tampak sudah mereda. Pada Jumat pagi, laporan berita mengatakan internet sebagian dipulihkan di ibu kota, Nur-Sultan, tetapi masih belum jelas untuk berapa lama. Pejabat juga melanjutkan layanan kereta api yang sebelumnya dihentikan.

Bandara Almaty yang sebelumnya diserbu dan direbut oleh para pengunjuk rasa telah kembali di bawah kendali penegak hukum Kazakh dan pasukan CTSO, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov. Tetapi fasilitas itu akan tetap ditutup setidaknya sampai akhir pekan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement