Selasa 01 Feb 2022 19:33 WIB

Aksi Bisu Peringati Satu Tahun Kudeta Militer Myanmar

Warga sengaja memilih diam di rumah masing-masing peringati setahun kudeta Myanmar

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Polisi berjaga di jalanan yang lengang di Yangon, Myanmar pada Selasa (1/2/2022). Warga sengaja memilih diam di rumah masing-masing peringati setahun kudeta Myanmar.
Foto:

Kemenlu mengungkapkan, sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan melalui lima poin konsensus yang disepakati tahun lalu. Namun Indonesia menyayangkan, sampai saat ini, tidak terdapat kemajuan signifikan dalam pelaksanaannya. “Indonesia mendesak agar militer Myanmar dapat segera menindaklanjuti 5PC (lima poin konsensus) dan segera memberikan akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk dapat memulai kerjanya sesuai mandate para pemimpin ASEAN melalui 5PC,” kata Kemenlu.

Kemenlu mengungkapkan, Indonesia menghargai dukungan dunia internasional pada lima poin konsensus ASEAN terkait Myanmar. “Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan serta kesejahteraan rakyat Myanmar,” kata Kemenlu.

Dalam lima poin konsensus, ASEAN menyerukan agar aksi kekerasan segera diakhiri dan para pihak menahan diri sepenuhnya. Myanmar pun diminta segera memulai dialog konstruktif guna menemukan solusi damai. Selanjutnya utusan khusus ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN. ASEAN pun akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Terakhir, utusan khusus dan delegasi ASEAN bakal mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.

Pada 1 Februari tahun lalu, militer Myanmar melancarkan kudeta terhadap pemerintahan sipil di negara tersebut. Mereka menangkap pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan beberapa tokoh senior partai National League for Democracy (NLD).

Kudeta dan penangkapan sejumlah tokoh itu merupakan respons militer Myanmar atas dugaan kecurangan pemilu pada November 2020. Dalam pemilu itu, NLD pimpinan Suu Kyi menang telak dengan mengamankan 396 dari 476 kursi parlemen yang tersedia. Itu merupakan kemenangan kedua NLD sejak berakhirnya pemerintahan militer di sana pada 2011.

Setelah kudeta, hampir seluruh wilayah di Myanmar diguncang gelombang demonstrasi. Massa menentang kudeta dan menyerukan agar para pemimpin sipil yang ditangkap dibebaskan. Namun militer Myanmar merespons aksi tersebut secara represif dan brutal. Lebih dari 1.500 orang dilaporkan tewas dan 11.800 lainnya ditangkap selama unjuk rasa digelar.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement