Jumat 03 Jun 2022 04:15 WIB

China dan Australia Berebut Pengaruh di Samoa

PM Samoa kecilkan hubungan dengan China.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri China Wang Yi melambai dari mobilnya setelah dia disambut oleh para pejabat pada saat kedatangannya di Nuku
Foto: Marian Kupu/ABC via AP
Menteri Luar Negeri China Wang Yi melambai dari mobilnya setelah dia disambut oleh para pejabat pada saat kedatangannya di Nuku

REPUBLIKA.CO.ID, APIA -- Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mata'afa telah menyarankan bahwa tidak masuk akal bagi China untuk mengharapkan kesepakatan perdagangan dan keamanan Pasifik segera diselesaikan pekan ini. Hal ini karena Flame turut dengan hangat menyambut kebijakan iklim pemerintah Australia yang baru.

Seperti dilansir dari laman Guardian pada Kamis (2/6), Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengumumkan bahwa Australia akan menyediakan kapal patroli kelas Guardian baru untuk menggantikan kapal yang dikandangkan tahun lalu. Hal ini disampaikan selama konferensi pers bersama di Samoa pada Kamis.

Baca Juga

Kunjungan kedua Wong ke wilayah tersebut menandakan persaingan yang semakin ketat dengan China untuk mendapatkan pengaruh. Meskipun mantan menteri iklim ini telah menekankan bahwa dia ingin mendengarkan dan menghormati prioritas Pasifik.

Fiame mengecilkan perjanjian kerja sama bilateral yang ditandatangani negaranya ketika menteri luar negeri China, Wang Yi, mengunjungi negara itu. Fiame mengatakan, upacara penandatanganan itu untuk program dan proyek bilateral, dan itu merupakan proses formalisasi.

“Sepertinya agak tidak normal karena menteri luar negeri ada di sini dan ada proposal khusus dari China, bahwa mereka sedang mencari kesepakatan regional,” kata Fiame.

“Posisi kami adalah Anda tidak dapat memiliki kesepakatan regional ketika wilayah tersebut belum bertemu untuk membahasnya, dan dipanggil untuk berdiskusi dan memiliki harapan bahwa akan ada keputusan atau hasil yang komprehensif adalah sesuatu yang tidak dapat kami setujui,” lanjutnya.

Dalam kemunduran bagi China, negara-negara Pasifik menolak untuk menandatangani kesepakatan ekonomi dan keamanan regional yang diusulkan oleh Beijing. Sepuluh negara Pasifik akan menjadi bagian dari kesepakatan itu.

Adapun posisi Samoa yakni perjanjian di seluruh kawasan harus terlebih dahulu dibawa ke Forum Kepulauan Pasifik. “Kita perlu bertemu sebagai kawasan untuk mempertimbangkan setiap proposal yang diajukan kepada kita oleh mitra pembangunan kita yang memerlukan kesepakatan regional,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement