Kirby mengatakan, pejabat pemerintah khawatir bahwa Beijing dapat menggunakan kunjungan itu sebagai alasan untuk mengambil langkah-langkah pembalasan yang provokatif, termasuk aksi militer seperti menembakkan rudal di Selat Taiwan atau di sekitar Taiwan. Beijing juga akan menerbangkan serangan mendadak ke wilayah udara pulau itu, dan melakukan latihan angkatan laut skala besar di selat.
"Sederhananya, tidak ada alasan bagi Beijing untuk mengubah kunjungan potensial yang konsisten dengan kebijakan lama AS menjadi semacam krisis atau menggunakannya sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas militer agresif di atau sekitar Selat Taiwan,” kata Kirby.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mendesak China untuk bertindak secara bertanggung jawab jika Pelosi melanjutkan kunjungannya. "Jika pembicara memutuskan untuk berkunjung, dan China mencoba menciptakan semacam krisis atau meningkatkan ketegangan, itu akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Beijing,” katanya kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
"Kami mencari mereka, jika dia memutuskan untuk berkunjung, untuk bertindak secara bertanggung jawab dan tidak terlibat dalam eskalasi apapun ke depan," ujarnya menambahkan.
Para pejabat AS mengatakan militer akan meningkatkan pergerakan pasukan dan asetnya di kawasan Indo-Pasifik jika Pelosi mengunjungi Taiwan. Kapal induk Angkatan Laut AS USS Ronald Reagan dan kelompok penyerangnya berada di Laut Filipina pada Senin, menurut para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas operasi militer.
Taiwan dan China berpisah pada 1949 setelah Komunis memenangkan perang saudara di daratan. AS mempertahankan hubungan informal dan hubungan pertahanan dengan Taiwan bahkan ketika mengakui Beijing sebagai pemerintah China.