Ahad 13 Nov 2022 20:18 WIB

Hasil Pemilu Sela 2022 Perlihatkan Politik Populis Mulai Tak Laku di Amerika Serikat 

Politik populisme ala Trump mulai tak dilirik dalam Pemilu Sela Amerika Serikat

Ilutrasi Pemilu Amerika Serikat. Politik populisme ala Trump mulai tak dilirik dalam Pemilu Sela Amerika Serikat
Foto:

 

 

Hasil pemilu sela di Amerika Serikat juga bisa mempengaruhi sejumlah negara, di antaranya Ukraina dan Rusia.

Ukraina khawatir perubahan besar dalam legislatif Amerika Serikat akan merusak komitmen Amerika Serikat kepada mereka, mengingat sejumlah tokoh Republik sudah menyuarakan keinginan menarik Amerika Serikat dari Perang Ukraina dan beranggapan dukungan kepada Ukraina haruslah bukan bantuan tanpa syarat.

Sementara bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, kemenangan Republik bisa membuat perubahan besar dalam kebijakan Amerika Serikat di Ukraina yang menguntungkan posisi Rusia yang tengah terdesak di Ukraina dan beberapa jam lalu kehilangan lagi daerah pendudukan terpenting di Kota Kherson.

Perubahan besar dalam peta kekuatan legislatif Amerika Serikat dengan motor utama Donald Trump, diyakini Putin bakal membuat tangan Amerika Serikat terbelenggu sehingga Ukraina kehilangan suporter terbesarnya.

Ternyata hasil Pemilu Sela tidak sesuai harapan Putin. Trump gagal menggiring rakyat Amerika Serikat dalam mengerdilkan suara Demokrat.

Putin juga melihat sinyal memudarnya Trump dan garis politik populisnya yang ramah kepada posisi politik Putin. Ini jelas tak menguntungkan posisi Presiden Rusia itu, khususnya dalam kaitan dengan Ukraina.

Biden mungkin akan terus bertarung dengan DPR dalam komitmennya membantu Ukraina, namun pertarungan itu tak akan banyak mengubah kebijakan Amerika Serikat untuk Ukraina.

Sebaliknya, jika Republik mendorong Amerika Serikat keluar dari konflik Ukraina, maka itu sama artinya dengan bunuh diri politik, mengingat 70 persen rakyat Amerika Serikat menginginkan negaranya membantu Ukraina. Jika fakta ini diabaikan, Republik harus siap-siap melupakan kemenangan dalam Pemilu 2024.

Dalam matra-matra kebijakan lain, termasuk ekonomi, selisih suara yang tipis dalam Pemilu sela 2022 membuat ruang untuk kompromi dan saling memberikan konsesi menjadi semakin besar. Apalagi presiden Amerika Serikat memilik hak veto terhadap prakarsa-prakarsa legislatif dan juga putusan yudikatif.

Biden memiliki hak veto untuk fatwa larangan aborsi yang dibuat MA, walaupun pemimpin Amerika Serikat biasanya memegang etika kekuasaan dengan tak sembarangan menggunakan hak veto, kecuali atas mandat mayoritas rakyat.

Intinya, memang tengah terjadi pembalikan kekuasaan dalam DPR, tetapi itu tak akan terlalu mengganggu kerja pemerintahan Biden, termasuk kebijakan luar negerinya.

 

 

Kabar menarik lainnya adalah populisme yang kerap meninggikan politik identitas, ternyata tak begitu laku di Amerika Serikat.    

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement