Kamis 03 Aug 2023 13:39 WIB

Paus  Fransiskus Temui Korban Pelecehan Seksual Pemuka Gereja

Paus mengkritik lamanya gereja Katolik merespons skandal pelecehan seksual.

Paus Fransiskus
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON – Paus Fransiskus menemui secra privat korban pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama gereja, di Portugal. Ia mengkritik lamanya  gereja Katolik merespons skandal tersebut, yang akhirnya menyebabkan rusaknya citra Katolik dan membuat jemaat pergi. 

Ia melakukan ini pada hari pertama dari lima hari kunjungan ke Portugal terkait acara Catholic Church’s World Youth Day festival. Paus bertemu dengan 13 korban pelecehan seksual di Kedutaan Besar Vatikan di Lisbon, Rabu (2/8/2023) malam waktu setempat. 

Baca Juga

Vatikan menyatakan, pertemuan ini berlangsung dalam suasana bahwa Paus secara intens mendengarkan kisah para penyintas yang berlangsung selama satu jam lebih. Mereka didampingi pengurus gereja yang menangani program perlindungan anak. 

Terkait kasus pelecehan seksual, uskup Portugal meminta bantuan pakar melakukan penelitian. Dalam laporannya Februari lalu, panel ini mengungkapkan pendeta dan personel gereja lainnya melakukan pelecehan terhadap 4.815 anak laki-laki dan perempuan sejak 1950.

Paus menyebut kejadian ini merupakan krisis. ‘’Dalam krisis ini, gereja Katolik perlu bersikap rendah hati dan tulus, dimulai dengan para korban pelecehan seksual yang dirundung tangis kesedihan, yang mestinya diterima dan didengar,’’katanya di depan pendeta dan uskup. 

Uskup Jose Ornelas, kepala Portuguese Bishops’ Conference, dalam pidatonya menyatakan,’’Perhatian utama kami adalah menjaga kesejahteraan anak dan melindungi mereka dari beragam laku penyimpangan.’’

Meski banyak kritik kepada pimpinan gereja, seperti juga yang dilontarkan Paus Fransiskus, Portuguese Bishops’ Conference menyatakan, pertemuan Paus dengan para penyintas korban pelecehan seksual bukti adanya jalan rekonsiliasi. 

Para uskup Portugal, jelas Ornelas, berkomitmen untuk memberi perhatian pada korban terlebih dahulu dan bekerja sama dengan mereka dengan para korban memulihkan kondisi mereka.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement