Jumat 25 Aug 2023 12:33 WIB

Tim Kampanye Trump Manfaatkan Foto Mugshot untuk Penggalangan Dana Pilpres AS

Foto mugshot Donald Trump akan dikenang dalam sejarah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Foto Mugshot Donald Trump. Mugshot adalah foto yang diambil oleh kepolisian untuk tersangka kriminal.
Foto:

Trump adalah seorang mantan presiden Amerika Serikat pertama dalam sejarah yang ditangkap. Dia ditangkap dan menjalani proses pengambilan foto mugshot yang kerap diasosiasikan dengan pengedar narkoba atau pengemudi mabuk.

 

“Ini akan selamanya menjadi bagian dari ikonografi kehidupan saat ini,” kata Marty Kaplan, seorang profesor di Fakultas Komunikasi Universitas Southern California Annenberg.

 

Dalam foto tersebut, Trump menghadapkan kamera di depan latar belakang abu-abu, matanya menatap lensa dengan tatapan tajam.  Dia mengenakan jas biru, kemeja putih dan dasi merah. Dia berpose dengan bahu tegak, dan kepala sedikit miring ke arah kamera. Logo sheriff telah ditambahkan secara digital di atas bahu kanannya.

 

Beberapa dari 18 orang lainnya yang didakwa bersama Trump di Georgia tersenyum di foto mugshot mereka, seolah-olah mereka sedang berpose untuk buku tahunan. Namun foto mugshot Trump terlihat jelas, seolah-olah dia sedang menatap musuh melalui lensa.

 

Trump mendapatkan nomor narapidana  P01135809. Mugshot adalah representasi mendalam dari sistem peradilan pidana. Ini adalah simbol hilangnya kebebasan. Mugshot secara permanen mengenang salah satu hari terburuk dalam hidup seseorang, momen ini tidak dimaksudkan untuk dijadikan lembar memo.  Hal ini pasti sangat asing bagi seseorang yang terlahir dengan hak istimewa, yang terkenal suka memegang kendali, sangat memperhatikan citra dirinya, dan menjadi sosok paling berkuasa di dunia.

 

“Ada kekuatan pada gambar diam, yang tidak dapat disangkal,” kata Mitchell Stevens, seorang profesor emeritus di Universitas New York yang telah menulis buku tentang peran gambar dalam masyarakat modern dan bagaimana gambar tersebut menggantikan kata-kata.

 

“Ini seperti momen yang membekukan, dan dalam kasus ini, ini adalah momen yang tidak menyenangkan bagi Donald Trump. Dan itu bukan sesuatu yang bisa dia tinggalkan begitu saja. Itu bukan sesuatu yang bisa dia abaikan begitu saja. Momen itu akan terus hidup.  Dan sangat mungkin bahwa hal itu akan berakhir seperti gambaran sejarah tentang orang ini," kata Stevens.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement