Kamis 23 Nov 2023 18:52 WIB

Menteri Keamanan Nasional Israel Ancam Mundur Jika Perang di Gaza tak Dilanjutkan

Ben-Gvir bersama dua menteri lainnya menentang gencatan senjata

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan mundur dari jabatannya jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak melanjutkan perang di Jalur Gaza.
Foto:

Kemenlu Qatar menambahkan, dalam kesepakatan gencatan senjata diatur tentang pembebasan 50 warga Israel, terdiri dari perempuan dan anak-anak, yang saat ini ditahan Hamas di Gaza. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. Menurut Hamas, jumlah warga Palestina yang bakal dibebaskan mencapai 150 orang.

Seorang juru bicara pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, Hamas akan membebaskan setidaknya 50 sandera. Dia menyebut, untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, gencatan senjata akan diperpanjang selama satu hari.

Selain pembebasan sandera dan tahanan, kesepakatan gencatan senjata turut mengatur tentang aliran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza, termasuk di dalamnya pasokan bahan bakar. Selama periode gencatan senjata, Israel dilarang menyerang atau menangkap warga Palestina di Jalur Gaza. Israel pun harus menghentikan seluruh aktivitas udaranya di wilayah selatan Gaza. Sementara di wilayah utara, Israel dituntut menyetop seluruh lalu lintas udara selama enam jam sehari, dimulai sejak pukul 10:00 hingga 16:00.

Kantor Perdana Menteri Israel telah menyampaikan bahwa gencatan senjata yang dicapai dengan Hamas tidak berarti mengakhiri perang di Gaza. “Pemerintah Israel, tentara Israel dan pasukan keamanan akan melanjutkan perang untuk mengembalikan semua orang yang diculik, melenyapkan Hamas, dan memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman terhadap Negara Israel dari Gaza,” katanya, dikutip laman Al Arabiya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement