Senin 10 Apr 2017 20:18 WIB

Paus Francis Tetap Kunjungi Mesir Pascabom Gereja

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Paus Fransiskus
Foto: EPA
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis tetap akan mengunjungi Mesir seperti yang telah direncanakan bulan ini. Kunjungan itu dilakukan di tengah ketegangan yang terjadi akibat dua ledakan bom di gereja Kristen Koptik di Mesir, yang menewaskan 44 orang.

"Tidak ada keraguan ia akan mempertahankan keinginannya pergi ke Mesir pada 28 dan 29 April," ujar seorang pejabat Vatikan, Monsignor Angelo Becciu, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di surat kabar Italia, Corriere della Sera, Senin (10/4).

"Apa yang terjadi telah menyebabkan gangguan dan penderitaan yang luar biasa, tetapi tidak dapat menghentikan misi perdamaian Paus," tambah Becciu, dikutip Daily Star.

Pengeboman gereja di Kota Alexandria dan Tanta, yang terletak di utara Kairo adalah serangan paling mematikan terhadap komunitas Kristen Koptik. Serangan yang terjadi pada Ahad (9/4) tersebut diklaim dilakukan kelompok radikal ISIS.

Becciu, yang akan melakukan perjalanan ke Mesir dengan Paus Francis, menggambarkan pengeboman itu sebagai serangan terhadap perdamaian. "Mesir telah meyakinkan kami semuanya akan berjalan dengan sebaik-baiknya, jadi kami akan pergi dengan penuh percaya diri," kata dia.

Paus Francis juga telah menyampaikan belasungkawa untuk korban pengeboman, yang telah menyebabkan Mesir mengumumkan status darurat selama tiga bulan. "Semoga Tuhan mengubah hati orang yang menabur teror, kekerasan, dan kematian. Dan juga mereka yang membuat senjata dan melakukan perdagangan di dalamnya," ujar Paus.

Paus Francis akan menjadi Paus Katolik Roma kedua yang mengunjungi Mesir. Ia mengikuti perjalanan bersejarah Paus Yohanes Paulus II ada pada Februari 2000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement