Jumat 28 Apr 2017 15:25 WIB

Situasi Semenanjung Korea Berbahaya, Rusia Minta AS dan Korut Tahan Diri

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan, situasi di Semenanjung Korea saat ini sangat berbahaya.

"Kami meminta agar Amerika Serikat maupun Korea Utara sama-sama menahan diri. Korea Utara harus berhenti melakukan uji coba misil karena  melanggar resolusi PBB," katanya di kediaman di Jakarta, Jumat, (28/4).

Di sisi lain, jelas Galuzin, AS harus berhenti melakukan pelatihan militer dengan persenjataan masif di dekat perbatasan Korut. Pelatihan militer yang masif dengan sekutunya baik Korea Selatan maupun Jepang bisa memprovokasi Korut.

"Korut jangan diprovokasi sebab mereka memiliki kemampuan untuk merespon serangan militer. Kedua pihak baik AS maupun Korut harus menahan diri," katanya.

Ia menyarankan agar sebaiknya AS dan Korut kembali melakukan pembicaraan enam pihak. Solusi damai dengan melakukan pembicaraan damai harus diutamakan dalam menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

"Kami saat ini menjaga situasi tidak semakin memanas di Semenanjung Korea. Kami meminta kedua belah pihak menahan diri," ujarnya.

Baca juga, Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.

Rusia tak melakukan evakuasi terhadap warganya di Korsel maupun di Korut. "Kami tak mau bersikap provokatif, mengapa harus menakut-nakuti orang seperti itu, kami berharap situasi panas di Semenanjung Korea menurun."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement