Selasa 19 Sep 2017 20:08 WIB

Cina Sebut Isu Nuklir Korut Harus Diselesaikan dengan Damai

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara
Foto: Youtube
Lokasi uji coba nuklir Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina, Wang Yi, mengatakan isu nuklir Korea Utara (Korut) harus diselesaikan dengan damai. Hal ini disampaikannya kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Selasa (19/9).

Wang mengatakan Cina akan secara ketat menerapkan sanksi Dewan Keamanan PBB. Ia menekankan, pihak-pihak yang terlibat secara langsung juga harus mengambil tindakan dan tanggung jawab. "Lingkaran setan yang terus berlanjut harus dipatahkan. Melanjutkan perundingan damai adalah langkah yang sama pentingnya dalam pelaksanaan resolusi dewan keamanan," kata Wang.

Amerika Serikat (AS) bersama Korea Selatan (Korsel), dan secara terpisah Rusia bersama Cina, telah kembali memulai latihan militer yang bertujuan untuk melawan Korut. Korut telah berulang kali menentang resolusi PBB dengan melakukan uji coba rudal balistik dan nuklir.

Namun Rusia mendukung proposal "suspension-for-suspension" yang diajukan Cina. Dalam proposal itu, AS dan Korsel akan setuju untuk menghentikan latihan militer gabungan dan Korut setuju untuk menghentikan uji coba rudal dan nuklir.

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump telah melakukan pembicaraan telepon mengenai sanksi ekonomi PBB terhadap Korut, pada Senin (18/9). Trump mengatakan kini dia lebih percaya diri dari sebelumnya bahwa pilihan ancaman sanksi ini akan efektif.

Pyongyang melakukan peluncuran terbaru dengan meluncurkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang pada Jumat (15/9). Korut juga melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat pada 3 September lalu, yang bertentangan dengan PBB dan tekanan internasional lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement