Kamis 19 May 2016 18:05 WIB

Disabilitas tak Halangi Pengungsi Suriah Ini Selamatkan Putrinya dari ISIS

Henekal dan putrinya, Elena, di rumah baru mereka, Australia.
Foto: abc
Henekal dan putrinya, Elena, di rumah baru mereka, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Pengungsi asal Suriah bernama Henekal merasa senang karena kini putrinya Elena, yang berusia dua tahun tak akan mengingat lagi kengerian yang diciptakan kelompok ISIS.

Elena masih bayi ketika, pada akhir 2014, ibunya membawanya dan mulai berjalan keluar kota Raqqa di Suriah untuk melarikan diri dari para militan. Suami Henekal telah hilang dan sebagai seorang perempuan dan Muslim Kurdi, ia sendirian dan rentan menjadi target.

"ISIS menganggap Kurdi sebagai kafir. Saya takut ISIS akan membawa saya ke kamp-kamp mereka, di mana mereka akan memaksa saya ke dalam perbudakan. Mereka akan mengambil perempuan dan membunuh suami mereka di depannya. Mereka memerkosa dan menyiksa perempuan,” tutur Henekal melalui seorang penerjemah bahasa Arab.

Henekal memiliki displasia pinggul, kondisi yang membuatnya sulit untuk berjalan. Sementara Elena menderita katarak.

Terlepas dari kondisi itu, Henekal berjalan selama berjam-jam keluar dari Raqqa, kemudian melakukan perjalanan ratusan kilometer dengan mobil dan bus ke ibu kota Lebanon, Beirut, melewati pos pemeriksaan ISIS di sepanjang jalan.

"Elena adalah orang yang memberi saya kekuatan untuk terus berjalan dan tak pernah menyerah kepada ISIS," ungkapnya.

Ia lantas menceritakan, "Ketika kami tiba di Lebanon, kami tak punya tempat untuk tinggal. Elena dan saya akhirnya tinggal di jalan. Tapi saya tak bisa menggendongnya lagi. Saya tak bisa membawanya dan berjalan [dengan kondisi disabilitas saya]."

 

Baca: Ini Dia Tiga Negara Paling Ramah Pengungsi

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-18/disabilitas-tak-halangi-pengungsi-suriah-ini-selamatkan-putrinya-dari-ancaman-isis/1581496
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement