Senin 08 Oct 2018 15:18 WIB

Kim Jong-un Dijadwalkan Kunjungi Rusia

Presiden Cina Xi Jinping akan berkunjung ke Korut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Pyongyang, Korut, Ahad (7/10).
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Pyongyang, Korut, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dalam waktu dekat Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan berkunjung ke Rusia. Sementara itu Presiden Cina Xi Jinping juga berencana datang ke Korut. 

"Secara terpisah dari pertemuan kedua Korut-AS, pemimpin Kim akan melakukan perjalanan ke Rusia dan Presiden Cina Xi Jinping ke Korea Utara juga diharapkan terjadi," kata Kim dalam rapat kabinetnya, seperti dilansir dari Yonhap, Senin (8/10). 
 
Moon mengatakan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan membuka jalan terhadap pertemuan kedua antara Presiden AS Donald Trump dengan Kim Jong-un. Moon sendiri sudah tiga kali melakukan pertemuan dengan Kim Jong-un. 
 
Pompeo melakukan perjalanan satu hari ke Pyongyang. Ia pun membicarakan denuklirisasi dengan Kim Jong-un dan mempersiapkan pertemuan kedua. Pompeo langsung menemui Moon untuk menginformasikan hasil pertemuannya dengan Kim.
 
"Kunjungan Menteri Luar Negeri Pompeo ke Korut menciptakan situasi dan kondisi untuk memastikan pertemuan kedua Korut-AS," kata Moon. 
 
Moon menginstruksikan kepada kabinetnya untuk bekerja sama dengan AS dalam pertemuan Korut-AS yang akan digelar dalam waktu dekat. Ia juga meminta para menterinya untuk membuat kemajuan dalam proses perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dalam kesempatan itu, Moon juga berterimakasih kepada Trump yang telah mengizinkan Pompeo untuk segera menemuinya setelah kunjungan ke Korut.  
 
"Keseimbangan baru sedang tercipta di Semananjung Korea, keseimbangan baru di Semenanjung Korea akan membawa keseimbangan baru di Asia Timur Laut, saya pikir semua proses ini diperlukan dan dibutuhkan untuk merealisasikan denuklirisasi sepenuhnya dan memberikan kedamaian di Semenanjung Korea selama-lamanya," kata Moon. 
 
Moon juga mengatakan Korsel akan berupaya lebih keras lagi untuk bekerja sama dengan AS dan negara lain. Moon mengatakan hal itu harus dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa perang dingin di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement