Kamis 28 Feb 2019 15:28 WIB

Jerman Desak India-Pakistan Tahan Diri

Pasukan India dan Pakistan terlibat baku tembak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera India dan Pakistan
Foto: freepresskashmir.com
Bendera India dan Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman mendesak India dan Pakistan menahan diri agar tak terlibat ke dalam konflik. Kedua negara tersebut diketahui tengah terlibat konfrontasi akibat insiden bom bunuh diri di Kashmir.

"Pemerintah federal membuat seruan mendesak bagi kedua belah pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang dapat semakin meningkatkan konflik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Maria Adebahr pada Rabu (27/2).

Baca Juga

Berlin berharap India dan Pakistan sudi melakukan dialog. Hal itu dinilai penting guna menemukan solusi dari permasalahan dan mencegah kedua negara terperosok ke dalam konflik yang kian brutal.

Pada Kamis pagi, pasukan Pakistan dan India terlibat baku tembak di wilayah perbatasan Kashmir, tepatnya di Poonch. Menurut India tembakan pertama dilepaskan oleh Pakistan.

Kontak senjata berlangsung selama satu jam dan berakhir sekitar pukul 06:00 waktu setempat. Peristiwa baku tembak itu terjadi sehari setelah kedua negara mengklaim telah menjatuhkan jet tempur milik mereka masing-masing.

Pakistan mengatakan telah menembak jatuh dua pesawat India pada Rabu (27/2). Kedua pesawat itu ditembak karena dituduh menerobos wilayah udara Pakistan. Satu pilot India ditangkap dan ditahan pascakejadian tersebut. India juga mengklaim telah menembak jatuh jet tempur Pakistan.

Melihat situasi kian memanas, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan siap berunding dengan India. "Sejarah mengajarkan kita bahwa perang selalu penuh dengan salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah, dengan memperhitungkan senjata yang kita miliki saat ini, apakah kita bisa salah perhitungan? Kita harus duduk dan bicara," kata Khan dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi nasional.

Eskalasi antara India dan Pakistan dipicu oleh insiden bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, dua pekan lalu. Insiden itu menyebabkan sedikitnya 44 tentara India tewas.

Kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kendati demikian, India menuding Pakistan terlibat dalam merancang serangan di Pulwama.

Tudingan itu seketika memperuncing hubungan antara kedua negara. Sebelum terjadi kontak senjata, India dan Pakistan diketahui telah memanggil pulang duta besarnya masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement