Rabu 16 Dec 2015 01:01 WIB

Peristiwa Dunia Januari 2015: Arab Saudi Berduka, Charlie Hebdo Berdarah

Pelayat mengusung jenazah raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, di Riyadh, Arab Saudi, pada 23 Januari 2015.
Foto:
Petugas polisi menjaga kantor Charlie Hebdo.

PARIS -- Aksi terorisme melanda Prancis ketika kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Perancis, Rabu (7/1), pukul 11.30 waktu setempat diserang. Serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Salah satu korban tewas ialah Stephane Charbonnier alias Charb, pemimpin redaksi Charlie Hebdo. Selain membunuh Charb, pelaku juga membunuh tiga orang kartunis majalah satiris tersebut yaitu, Jean Cabut alias Cabu, Tignous dan Wolinski.

Sebelum melakukan aksi kejinya tersebut, para pelaku sempat menanyakan satu per satu nama dan jabatan calon korbannya tersebut. Charb sejatinya sudah berulangkali mendapat ancaman pembunuhan terkait konten majalah yang dipimpinnya tersebut.

Charlie Hebdo sendiri dikenal sebagai salah satu media Prancis yang anti-Islam. Nama Charb sendiri masuk dalam sejumlah orang yang menjadi target operasi Al-Qaeda seperti yang diterbitkan Inspire Magazine pada edisi Maret 2013. Inspire Magazine memajang foto dirinya dengan judul “Diburu hidup atau mati karena kejahatan terhadap Islam.”

Atas ancaman tersebut, kepolisian setempat menugaskan dua orang polisi untuk selalu berjaga di depan kantor //Charlie Hebdo//. Namun, kedua polisi yang hanya berbekal pistol itu pun dipaksa meregangnya nyawa setelah ditembak oleh pelaku yang membawa senapan AK-47.

Dalam video yang dirilis //the Guardian//, Kamis (8/1), salahsatu polisi yang terkapar bahkan ditembak dalam jarak yang cukup dekat.

Juru bicara kepolisian Perancis, Christophe Crepin melaporkan bahwa insiden yang dinilai sebagai serangan teror paling mematikan dalam empat dekade terakhir itu sudah terorganisir dan rapi.

Kata Crepin, Charb ditembak mati saat sedang melakukan rapat redaksi. Ia menambahkan bahwa pelaku sudah tahu menentukan target korban yang hendak dibunuhnya. "Mereka (pelaku) langsung membunuh Charb, kemudian baru yang lainnya," ujarnya.

sumber : pusat data Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement