Walaupun Sisi masih populer di mata masyarakat Mesir, ia tidak lagi menikmati citra sebagai sosok yang dihormati, lengkap dengan baret militer dan kacamata yang dikenakannya. Padahal, citra tersebut dulu tergambar pada poster-poster hingga pakaian dalam wanita di negara Muslim konservatif itu.
"Satu catatan negatif adalah perekonomian yang tetap melempem dengan tingginya biaya hidup dan upah buruh yang tidak naik-naik," ujar Timothy Kaldas.
Mesir juga menghadapi pemberontakan kelompok garis keras di Sinai, sebuah semenanjung yang berbatasan dengan Gaza, Israel, dan Terusan Suez. Di wilayah-wilayah itu, kelompok militan membunuh ratusan tentara dan polisi. Sisi telah menjanjikan pembubaran milisi, tetapi hasilnya kacau.
"Ini adalah rezim yang tahu ada sesuatu yang menakutkan. Mereka tahu pihaknya tidak mencapai harapan rakyat Mesir," kata Ayman al-Sayyad, editor jurnalis politik Weghet Nazar.