Galtung menambahkan, sikap kritis Trump terhadap NATO juga menunjukkan AS akan berhenti menjadi negara adidaya. Trump juga mengatakan AS tidak akan memberikan bantuan kepada negara aliansi jika gagal memenuhi kesepakatan anggaran.
"Keruntuhan AS ada dua kemungkinan. Negara-negara lain menolak menjadi aliansi AS dan AS harus membunuh dirinya sendiri dengan bom dari ketinggian. Keduanya sedang terjadi dan mungkin tidak akan berlanjut setelah 2020. Kita tunggu sampai batas waktu itu," jelasnya.
Namun kepala the US and Americas Programme, Xenia Wickett, mengatakan prediksi Galtung merupakan hal yang tidak realistis. Menurutnya, AS tidak akan kehilangan kekuatan global pada 2020.
"AS adalah negara terkuat dengan berbagai alasan. AS memiliki militer terkuat di dunia. AS memiliki soft power terkuat, dalam hal jangkauannya. AS memiliki perekonomian terbesar. Jika hal itu akan berubah dalam empat tahun kedepan, itu tidak realistis," kata dia.