Kamis 12 Sep 2019 15:36 WIB

Fakta Pemilu Putaran Kedua Israel

Netanyahu akan menjadikan mantan kepala staf militer Benny Gantz pesaing utama.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melambaikan tangan ke pendukungnya setelah pemilu berakhir di Tel Aviv, Israel, Rabu (10/4).
Foto: AP Photo/Sebastian Scheiner
Pemimpin aliansi politik Blue and White Benny Gantz di hadapan pendukungnya setelah pemilu berakhir di Tel Aviv, Israel, Rabu (10/4).

Warga Palestina di Israel dapat memilih

Warga Palestina di Israel termasuk Muslim, Kristen, dan Druze merupakan seperlimanya dari jumlah pemilih Israel. Secara tradisional, Arab Joint List (aliansi pemilihan empat partai Arab) terpecah menjadi dua kelompok sebelum pemungutan suara April, namun bergandengan tangan untuk pemilihan ini.

Meskipun banyak warga Palestina di Israel merasa kecewa dengan proses politik, mereka pada akhirnya bisa menjadi pengubah permainan jika memberikan suara dalam jumlah besar, sebab mereka cenderung memilih sebagai blok terpadu. Signifikansi mereka sebagai demografis telah membuat beberapa partai politik Yahudi mencoba dan memenangkan suara mereka.

"Partai-partai Yahudi, seperti sayap kiri Meretz, meluncurkan kampanye besar-besaran dalam bahasa Arab menjelang pemungutan suara untuk mencoba dan memikat orang-orang yang biasanya akan memilih Joint List, sementara Blue and White Party memiliki seseorang yang melakukan penjangkauan di antara pemilih Arab," ujar Buttu.

Menuju Proses Perdamaian

Proses perdamaian Israel-Palestina tidak tampil menonjol dalam debat menjelang pemilihan. Para analis menilai masalah ini dianggap terlalu kontroversial. Namun menurut Buttu, sementara proses perdamaian sebagian besar telah diabaikan, isu tampil dengan cara yang unik selama periode kampanye, yakni iklan Netanyahu yang berfokus pada hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump.

"Di masa lalu, para kandidat akan mengatakan 'Saya adalah orang yang memberikan perdamaian (atau) saya akan memukul rakyat Palestina dengan sangat keras' tetapi kali ini adalah 'Saya adalah orang yang paling dekat dengan Trump dan Anda tahu apa yang Trump berikan kepada kita'," kata Buttu.

Kebijakan Trump terhadap Israel sudah termasuk pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia juga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, yang direbut dari Suriah selama perang 1967.

Pemerintahan Trump diharapkan menerbitkan kebijakan politik dari rencana perdamaian Israel-Palestina setelah pemungutan suara. Namun, Palestina menolak aspek ekonomi dari rencana yang digagas oleh AS pada konferensi di Bahrain pada bulan Juni.

Awal bulan ini, Netanyahu menegaskan kembali janji untuk menganeksasi sejumlah permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki. Langkah itu merupakan upaya untuk memenangkan pemilih dari lebih dari 400 ribu warga Israel yang tinggal di permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan 200 ribu orang lainnya di Yerusalem Timur yang diduduki.

Pada Selasa, ia pun mengulangi rencana itu selama pidato yang disiarkan langsung di TV Israel. Netanyahu mengatakan, akan menerapkan kedaulatan Israel di Lembah Yordan dan Laut Mati utara.

Sementara kampanye dari Blue and White party sebagian besar tetap diam pada rencana perdamaian. Pemimpinnya Gantz menghindari pertanyaan tentang solusi apa yang ia usulkan untuk Palestina. Dia mempertahankan dukungannya untuk Yerusalem yang bersatu sebagai ibu kota Israel.

Masa depan politik Netanyahu

Pada Juli, Netanyahu dinobatkan menjadi perdana menteri Israel yang paling lama menjabat setelah pendiri negara itu, David Ben-Gurion. Kini, dia tidak hanya bersaing dengan lawan terberatnya dalam beberapa tahun tetapi juga menghadapi kemungkinan didakwa dengan tuduhan korupsi, sambil menunggu sidang akhir jaksa agung yang dijadwalkan Oktober.

"Netanyahu menginginkan pemerintahan sayap kanan yang dapat memberinya kekebalan terhadap dakwaan dan menghentikannya diadili," kata Cohen.

"Ada banyak pertanyaan tentang masa depan politik Netanyahu. Jika dia kalah, masa depannya akan semakin tidak pasti," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement